Neutron Yogyakarta

APBD Kebumen 2024 Diproyeksi Rp 3,04 Triliun, Kepala OPD Proaktif Siapkan DPA

APBD Kebumen 2024 Diproyeksi Rp 3,04 Triliun, Kepala OPD Proaktif Siapkan DPA
SAH : Rapat paripurna DPRD Kebumen dengan agenda penetapan Perda APBD Tahun Anggaran 2024.M Hafied/Radar Kebumen

RADAR MAGELANG – Eksekutif bersama legislatif telah menetapkan peraturan daerah (Perda) tentang APBD Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran (TA) 2024. Dalam Perda tersebut disepakati besaran APBD Kebumen tahun depan diproyeksi sebesar Rp 3,04 triliun.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyebut, pascapenetapan APBD 2024 ini para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) agar proaktif menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Selain itu dia juga meminta seluruh program maupun kegiatan dapat terlaksana sesuai terget serta memperhatikan aspek efektif, efisien dan skuntabel.

“Harapannya dalam pengelolaan keuangan daerah akan semakin tertib dan baik,” ucap Arif saat rapat paripurna dengan agenda penetapan APBD 2024, Jumat (22/12).

Baca Juga: Babak 12 Besar PSIM Jogja Main Lima Hari Sekali, Kas Hartadi: Pemain Belajar seperti di Liga 1

Bupati berlatar belakang polisi itu mengapresiasi seluruh unsur yang terlibat dalam peyusunan sekaligus pembahasan APBD 2024. Semua tidak lepas dari kerja keras tim badan anggaran DPRD dan segenap jajaran eksekutif. “Akan kami lembardaerahkan, sehingga secara legal formal APBD 2024 dapat dilaksanakan,” ujarnya.

Dia menyebut, besaran APBD Kebumen senilai Rp 3,04 triliun terdiri dari berbagai pos anggaran. Antara lain pendapatan daerah sebesar Rp 2,9 Triliun. Kemudian, belanja daerah senilai Rp 3,03 triliun dan pembiayaan daerah Rp 95 Miliar. Sehingga total APBD 2024 adalah Rp 3,04 Triliun.

Sebelumnya, DPRD Kebumen bersama tim anggaran Pemkab telah memutuskan postur APBD 2024. Besaran anggaran yang diputuskan tersebut telah melalui proses pembahasan panjang. Dimulai dari proses penyusunan raperda. Berikutnya, masuk tahap persetujuan sebelum proses evaluasi gubernur.

Baca Juga: Pisah Sambut, Kapolres Magelang Kota Diarak Keliling Alun-Alun Naik Tandu

Arif menjelaskan, meski penjabaran APBD 2024 kini telah mendapatkan persetujuan dari pimpinan DPRD. Terdapat catatan dalam proses penyampaian raperda. Salah satunya kesiapan waktu pembahasan dan penyampaian yang terbilang cukup mepet. Tepatnya masuk pada akhir November 2023. “Kedepan bisa diupayakan jauh lebih awal dengan menciptakan spirit kompetisi,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Arif pun mengajak pada penghujung tahun 2023 agar dijadikan ruang instropeksi atas kinerja selama satu tahun belakangan. Dia meminta, agar program tahun dapan tetap mempertahankan capaian positif dengan tidak melupakan program yang bersifat inovatif.

Baca Juga: Sebagian Mati, Baru Ada 23 CCTV Publik di Bantul

“Apakah telah sesuai dengan target. Jika hasil kerja belum sesuai harapan, maka perlu evaluasi penyebabnya,” pintanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kebumen Sarimun berharap APBD 2024 yang telah ditetapkan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia juga meminta program yang akan bergulir berorientasi terhadap kebutuhan masyarakat.

“Semoga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kebumen berjalan lancar, tertib dan terkendali. Hasilnya bermanfaat dan dapat dirasakan masyarakat,” jelas Sarimun. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)