Neutron Yogyakarta

Rekayasa Lalin Purworejo-Jogjakarta lewat Jalan Daendles

Rekayasa Lalin Purworejo-Jogjakarta lewat Jalan Daendles
BETONISASI : Peningkatan Jalan Daendles metode betonisasi sudah mulai dikerjakan. Proyek pembangunan ini dilakukan menggunakan anggaran pemerintah pusat senilai Rp 125 miliar. (PROKOPIM KEBUMEN)

RADAR MAGELANG – Saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), diperkirakan akan ada kenaikan volume kendaraan di wilayah Kabupaten Purworejo. Untuk itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Purworejo antisipasi dengan menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas di ruas jalan.

Kepala Dishub Purworejo Hery Raharjo menyampaikan, jika terjadi kemacetan di jalur nasional, pihaknya telah menyiapkan dua jalan alternatif yaitu dari arah barat menuju Magelang dan Semarang. Serta, jalan alternatif dari arah barat menuju Jogjakarta.

“Untuk kendaraan menuju Jogjakarta, kendaraan yang masuk di Kecamatan Kutoarjo akan diarahkan menuju Jalan Daendles,” katanya Jumat (22/12).

Baca Juga: Malam Pergantian Tahun di Bantul Dilarang Nyalakan Petasan

Kemudian, kendaraan dari arah barat menuju Magelang dan Semarang, jika terjadi kemacetan, pertama akan dialihkan ke utara pertigaan Klepu menuju Kecamatan Pituruh melewati Jalan Pituruh-Kemiri dan tembus Jalan Ir. H. Juanda. “Kemudian, di Jembatan Kali Jali Bandung Rejo akan diarahkan ke utara menuju Jalan Wirun-Seren menuju ringroad utara ke Jalan Purworejo-Magelang,” terang dia.

Disampaikan, dua tahun terakhir saat momen nataru ataupun lebaran, kata dia, kendaraan yang masuk Kabupaten Purworejo lebih banyak melewati jalur selatan atau Jalan Daendles. “Daripada kendaraan yang melintas dari jalur tengah atau Jalan Nasional III dan jalur utara Jalan Ir. H. Juanda,” sebut dia.

Baca Juga: Pilih Nikah Secara Tertutup, Biduan Cita Citata Akui Tak Punya Teman

Meski demikian, kondisi Jalan Daendles sekarang sudah dalam kondisi baik. Pun, siap untuk dilalui oleh masyarakat untuk bermobilitas saat nataru.

Namun, ada perlengkapan jalan yang masih belum memadai di sana. Seperti, rambu lalin, peringatan, rambu larangan, hingga lampu penerangan jalan umum. Untuk itu, pos pengamanan gabungan akan ada di sekitar wilayah Jalan Daendels untuk memastikan masyarakat dapat aman.

Sebelumnya, Kasatlantas Polres Purworejo AKP Untung Ariyono menyampaikan, untuk pospam jalur pansela atau Jalan Daendels akan disediakan sejumlah fasilitas pelayanan. Di antaranya, menyiapkan SPBU mobile untuk mengantisipasi pemudik yang kehabisan bahan bakar.

Baca Juga: Pemprov DIY Bakal Launching Becak Listrik, DPRD DIY Sambut Baik Jadikan Ikon Baru Wisata di Jogja

Dia menyebut, jika ada pemudik yang kehabisan bensin bisa langsung jemput bola dan mengisi bensin sesuai harga yang ditawarkan SPBU. “Kemudian, masyarakat bisa melanjutkan untuk mencari pom bensin terdekat,” terangnya. Selain SPBU, juga akan disiapkan contact person bengkel yang bisa dihubungi selama 24 jam untuk mengantisipasi kendaraan mogok. (han/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)