RADAR MAGELANG – Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ambil bagian dalam pengamanan perayaan Natal di Kebumen. Sejumlah personel Banser telah bersiaga di beberapa titik gereja yang akan menggelar ibadah Natal.
Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Kebumen Masngut Ali mengatakan, personel Banser akan berbaur bersama aparat keamanan untuk penjagaan gereja 24 jam. Prosesi pengamanan tetap akan di bawah kendali kepolisian dari Polres Kebumen yang bersinergi dengan jajaran TNI dari Kodim 0709 Kebumen. “Tetap bersama polisi dan TNI. Satu komando dan rekan-rekan ini sudah siap ditugaskan,” ungkapnya kemarin (24/12).
Masngut mengatakan, kegiatan penjagaan itu merupakan bentuk toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Sejauh ini, Banser yang notabene representasi dari NU berkomitmen selalu menjunjung tinggi nilai toleransi dengan bingkai Pancasila dan NKRI. “Kebersamaan ini wujud persatuan dan kesatuan Indonesia. Kami juga bersama ormas lain,” jelasnya.
Ia menyebut, masing-masing gereja akan disiagakan 5-8 personel Banser sesuai kebutuhan. Pengamanan ini tidak hanya berpusat di gereja besar yang berlokasi di tengah kota. Tapi juga tersebar di sejumlah wilayah.
Pihaknya telah melibatkan personel Banser tingkat anak cabang atau kecamatan untuk pengamanan gereja-gereja di pelosok. “Dibuat sistem shift. Kekuatan personel melihat jumlah jemaat yang datang,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kebumen Sukarno berpesan agar perayaan Natal tahun ini steril dari aktivitas politik. Dengan begitu, prosesi Natal diharapkan dapat berjalan dengan penuh kedamaian. “Boleh saja kita masuk tahun politik. Tapi diharapkan tidak mengganggu keharmonisan dan kerukunan di masyarakat,” katanya.
Sukarno menyampaikan, perayaan Natal tahun ini dipastikan berjalan lancar dan kondusif. Pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak keamanan terkait perayaan Natal.
Selain itu, Kemenag Kebumen juga akan membuka ruang komunikasi dengan panitia Natal di gereja terkait prosesi perayaan Natal. “Seluruh gereja dimonitor. Kami data kegiatan dan jumlah jemaat berapa untuk kebutuhan keamanan,” jelasnya. (fid/laz)
