Neutron Yogyakarta

Kepala Kemenag Kebumen Sebut Hari Amal Bhakti Adalah Momentum Kebangkitan Madrasah

Kepala Kemenag Kebumen Sebut Hari Amal Bhakti Adalah Momentum Kebangkitan Madrasah
PUNCAK HAB: Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kebumen Sukarno memimpin apel Hari Amal Bhakti (HAB) di halaman Pendopo Kabumian, Rabu (3/1). (M. Hafied/Radar Kebumen)

RADAR MAGELANG – Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-78 diharapkan menjadi momentum kebangkitan madrasah di era globalisasi.

Madrasah hingga kini masih relevan sebagai pilar pembangunan karakter bangsa melalui instrumen pendidikan.

Hal ini disampaikan Kepala Kemenag Kebumen Sukarno saat apel puncak peringatan HAB di halaman Pendopo Kabumian, Selasa (3/1).

Baca Juga: Kalurahan Condongcatur Resmikan Pendopo Kromoredjan, Bakal Jadi Pusat Kegiatan Budaya, Keraton Jogja Siap Bantu Tenaga Pengajar

“Kebangkitan madrasah ditandai transformasi digital. Dan, ini yang sekarang sudah dilakukan kalangan madrasah,” kata Sukarno.

Sukarno mengingatkan, Hari Amal Bhakti yang diperingati setiap tahun ini bukan sekadar seremoni belaka.

Tapi, terkandung makna cukup mendalam. Terdapat nilai dan harapan agar jajaran Kementerian Agama terus merawat semangat pengabdian.

Menurut dia, tugas Kementerian Agama tidak mudah. Selain menjaga harmoni antar umat beragama, korps Ikhlas Beramal ini juga memiliki tanggung jawab merawat karakter bangsa.

Baca Juga: LHP Pengelolaan Keuangan DIY Efektif Wujudkan Good Governance

“Ya, tentu harapan besar kami. Seluruh keluarga besar madrasah mampu menghantarkan siswa memiliki konsep ilmiah dan amaliah,” bebernya.

Dia pun berharap peringatan HAB ke-78 ini dijadikan momentum peningkatan prestasi madrasah. Cita-cita ini perlu diimbangi peningkatan kapasitas maupun kapabilitas guru.

Dengan begitu, lulusan madrasah diharapkan mampu berperan dalam menyambut Indonesia Emas pada tahun 2045.

Baca Juga: Ribuan ODGJ di Bantul Dijamin Hak Pilihnya dalam Pemilu 2024

“Beda generasi, beda tantangan. Inilah yang harus disikapi bersama. Bagaimana pendidik mampu bersanding dan mengarahkan siswa sesuai minat dan bakat,” bebernya.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, Kementerian Agama sejauh ini memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

Baca Juga: Sejumlah Ruas Jalan Menuju Destinasi Wisata di Bantul Masih Minim LPJU

Selain itu, Kemenag juga sudah terbukti mampu mencetak generasi unggul dan berkarakter. Ia meminta agar segenap jajaran Kemenag terus menjaga komitmen tersebut.

“Kementerian Agama merupakan pintu gerbang dalam mewujudkan peradaban sesuai harapan bangsa,” terangnya. (fid/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version