Neutron Yogyakarta

Proses Pemilu di Purworejo Harus Kondusif dan Tak Ada Intimidasi, Ketua Legislatif Purworejo: Jangan Ada Baku Pukul

Proses Pemilu di Purworejo Harus Kondusif dan Tak Ada Intimidasi, Ketua Legislatif Purworejo: Jangan Ada Baku Pukul
Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi Setiabudi.JIHAN ARON VAHERA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Seluruh tahapan atau proses Pemilu 2024 di Kabupaten Purworejo harus berjalan kondusif dan tanpa ada intimidasi dari pihak manapun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi Setiabudi.

“Harapan kami ke depan dalam proses pemilu utamanya tahapan kampanye, semua berjalan adil, damai, tertib, tanpa ada intimidasi dari pihak-pihak tertentu,” tegasnya Rabu (3/1).

Selain itu, baik aparat, aparatur sipil negara (ASN), hingga masyarakat dapat bersikap netral sesuai dengan peraturan Undang-Undang.

Baca Juga: Hak Cipta Disney untuk Mickey Mouse Berakhir dan Menjadi Milik Publik, Begini Penjelasannya…

“Saya kira di Purworejo bagus, netralitas terjaga. Komunikasi dengan jajaran forkopimda berjalan baik dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

Dion berharap, hal tersebut dapat dijaga sampai proses Pemilu 2024 selesai.

Mengingat, baru-baru ini terdapat peristiwa tepatnya pada Sabtu (30/12) lalu di depan Markas Kompi B Raider 408/Sbh, Boyolali, Jawa Tengah telah terjadi pengeroyokan pada sejumlah relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD hingga mengalami luka oleh oknum anggota TNI.

Hal tersebut terjadi karena relawan Ganjar-Mahfud menggunakan knalpot brong saat berkampanye yang mengganggu para prajurit. Sehingga terjadi cekcok sampai pengeroyokan.

Baca Juga: Dukungan Suporter Jadi Kunci Penampilan Cemerlang Persik

“Tentu saya kira apapun itu penggunaan knalpot brong atau tidak kami berharap di Kabupaten Purworejo bisa kita jaga. Jangan sampai terjadi baku pukul,” sambungnya.

Menurutnya, aparat tidak berhak melakukan kekerasan apalagi pengeroyok terhadap partai apapun.

Apalagi, dengan masyarakat awam yang ikut kegiatan kampanye. Sebab, saat ini adalah waktunya berkampanye dan menjalankan sosialisasi.

“Semoga kondusivitasnya semua berjalan bak. Apapun itu kesalahannya, jangan sampai dipukul. Jangan main hakim sendiri,” tegas Dion.

Dia juga berpesan kepada seluruh partai khususnya di Kabupaten Purworejo, agar jangan sampai melakukan hal-hal yang mencederai.

Baca Juga: Sedang berada di Jepang, Jesicca Milla dan Enzy Storia Bagikan Kabar Terkait Kondisi Mereka Pasca Gempa

Seakan-akan kontestasi pemilu, bertanding untuk selamanya. Padahal, hanya akan berlangsung hingga 14 Februari 2024 saja.

“Tanding ya tanding, setelah setelah kita kembali bersanding,” ajak dia. (han/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)