Neutron Yogyakarta

Stok Gula Aman di Purworejo, Masyarakat Tak Perlu Risau

Stok Gula Aman di Purworejo, Masyarakat Tak Perlu Risau
Salah seorang hendak membeli gula pasir di salah satu toko modern di Kabupaten Purworejo.(JIHAN ARON VAHERA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Di sejumlah toko modern di Kabupaten Purworejo terdapat fenomena pembatasan pembelian gula pasir.

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (DKUKMP) Purworejo meminta agar masyarakat tak panik karena stok aman.

“Stok aman dan banyak, tidak ada pengurangan,” tegas Kepala Bidang (Kabid) Perizinan Bahan Pokok Penting dan Metrologi (Perbamet), DKUKMP Purworejo Yunita Dewi Onggowati saat ditemui Jumat (5/1).

Ita sapaanya itu, mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu punic buying dan menimbun. Karena, stok di distributor cukup banyak.

Baca Juga: Inilah Fakta Wajib Militer di Korea Selatan, Idol K-Pop Harus Tau!

“Tidak ada kelangkaan gula. Stok gula di Kabupaten Purworejo cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” imbau dia.

Diungkapkan, per 1 Januari 2024 lalu, stok gula pasir baik yang bermerek maupun tidak di Kabupaten Purworejo masih 1.084,50 ton.

“Itu aman sampai tahun baru plus tujuh hari. Bahkan, Sabtu ada tambahan pasokan gula lagi,” katanya.

Sementara, saat ini harga gula di pasaran Purworejo sekitar Rp 16,5 ribu sampai Rp 18 ribu per kilogram (kg). Ita mengatakan, harga gula sempat turun tapi naik lagi.

“Sekarang stabil di harga itu kemarin sudah (Rp 16,5 ribu sampai Rp 18 ribu),” sebut dia.

Dia menjelaskan, harga gula pasir tinggi karena harga gula mentah secara internasional juga tinggi.

Baca Juga: Waspada, BMKG Jogjakarta Terbitkan Peringatan Dini Cuaca Hingga Pukul 15.15 WIB

Sehingga mempengaruhi harga secara nasional. Kemudian, impor gula dari beberapa negara dihentikan.

Salah satu kasir toko modern di daerah Desa Popongan, Kecamatan Banyuurip, Ardiyanto menyebut, di tokonya tersebut ada batasan pembelian gula pasir yakni, satu pembeli satu kg.

Saat ini, kata Ardi, toko tersebut setiap kali menyetok gula hanya 12 bungkus dari sebelumnya 24 bungkus. Harganya Rp 16 ribu per bungkus (1 kg).

“Pembatasan ini sudah lama sekitar sebulan lalu,” katanya. Meski demikian, dia mengaku tidak mengetahui alasan pembatasan tersebut. (han/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)