Neutron Yogyakarta

Lama Kosong, Kadisdukcapil Purworejo Kini Sudah Ada Yang Mengisi

Lama Kosong, Kadisdukcapil Purworejo Kini Sudah Ada Yang Mengisi
Bupati Purworejo Yuli Hastuti saat melantik 51 pejabat di lingkungan Pemkab Purworejo pada Jumat (5/1) lalu.

RADAR MAGELANG – Lama kosong, jabatan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Purworejo kini telah terisi.

Jabatan tersebut sudah kosong sejak 1 Juli 2023 karena pejabat yang mengisi purna tugas atau pensiun.

Setelah melalui proses panjang, Kadisdukcapil Purworejo baru yaitu Suryadi dilantik pada Jumat (5/1) lalu oleh Bupati Purworejo Yuli Hastuti.

Yakni, bersamaan dengan 50 pejabat lain yang dirotasi.

Diketahui, Suryadi sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Disdukcapil Purworejo. Dia dilantik setelah turunnya SK dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“SK pengangkatan dari Kemendagri ditetapkan 18 Oktober 2023 lalu,” kata Kepala Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Purworejo Fithri Edhie Nugroho saat dikonfirmasi pada Minggu (7/1).

Baca Juga: Mengenal Komunitas Kinoha, Wadah Salurkan Hobi Pecinta Jejepangan

Sebelum dilakukan pelantikan, ada tiga kandidat yang memperebutkan jabatan Kadisdukcapil.

Yakni, Camat Loano Andang Nugera Hatara sutrisno, Kabag Hukum Setda Purworejo Puguh Trihatmoko, dan Sekretaris Disdukcapil Suryadi.

Setelah berhasil mendapatkan tiga kandidat dari proses seleksi JPT Pratama yang dibuka oleh Pemkab Purworejo sejak Juli 2023 lalu, kemudian diusulkan terlebih dahulu ke Kemendagri untuk dilakukan seleksi.

Hal itu dimaksudkan untuk mendapatkan SDM yang benar-benar kompeten dalam menangani layanan dukcapil.

Bupati Purworejo Yuli Hastuti berpesan kepada pejabat yang telah dilantik untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, dilandasi jiwa pengabdian, integritas dan loyalitas yang tinggi.

Selain itu, menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Baca Juga: Janji kepada Ayah Buat Lia Mustofa Pameran di Paris

“Rotasi, mutasi, dan promosi jabatan saya rasa perlu karena didasari dengan pertimbangan kebutuhan organisasi, mengingat adanya kekosongan jabatan yang harus segera diisi,” ungkapnya.

Namun, tetap menyesuaikan dinamika yang terjadi agar kinerja Pemkab Purworejo dapat terselenggara optimal.

Adapun beberapa pejabat yang dilantik antara lain Andang Nugerahatera yang semula Camat Loano menjadi Kabag Kesra, Setda Purworejo.

Kemudian, Dyah Sumanti Wulandriani yang semula Sekretaris Camat Banyuurip menjadi Camat Butuh, Kusairi semua Cama Butuh kini menjabat sebagai Camat Loano.

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)