Neutron Yogyakarta

Komisi Pemilihan Umum Kebumen, Sortir dan Lipat Surat Suara Ditarget 10 Hari Selesai

Komisi Pemilihan Umum Kebumen, Sortir dan Lipat Surat Suara Ditarget 10 Hari Selesai
TAMBAHAN PENGHASILAN : Ratusan warga dilibatkan KPU Kebumen melibatkan untuk proses sortir lipat surat suara Pemilu 2024 di gedung PLUT Kebumen.M Hafied/Radar Kebumen

RADAR MAGELANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kebumen telah memulai tahapan sortir lipat surat suara Pemilu 2024. Dalam proses ini KPU mematok target bakal selesai dalam waktu 10 hari untuk seluruh jenis surat suara.

Ketua KPU Kebumen Dzakiyatul Banat mengatakan, mayoritas logistik Pemilu 2024 kini telah diterima sesuai kebutuhan. Adapun petugas yang terlibat sebanyak 390 orang dari berbagai kecamatan. “Kalau target kami selesai 16 Januari atau 10 hari. Dari itu dievaluasi dapatnya berapa,” ungkapnya, kemarin (9/1).

Banat menyebut, kebutuhan surat suara di Kebumen sejumlah daftar pemilih tetap (DPT) ditambah cadangan dua persen. Adapun proses sortir lipat dilakukan untuk berbagai jenis surat suara, antara lain surat suara calon presiden dan wakil presiden hingga DPRD Kabupaten. Saat disortir dipisahkan yang rusak. “Tinggal diakumulasi setelah selesai,” bebernya.

Selain itu, pihaknya juga memisahkan antara surat suara rusak atau tidak memenuhi syarat, sehingga saat pendistribusian tidak menimbulkan persoalan. Banat memastikan, pihaknya masih memiliki waktu cukup untuk menyiapkan terkait logistik Pemilu 2024. Sebab, seluruh logistik rencananya akan didistribusikan ke tempat pemungutan suara pada H-2 coblosan.

Lebih lanjut, Banat menyebut, dalam satu jam petugas sortir lipat mampu menyelesaikan satu kotak surat suara berisi 500 lembar. “Dari PPK di 26 kecamatan kami minta orang untuk dibagi tiga tampat,” jelas Banat.

Salah satu petugas lipat sortir surat suara Menik Sulistiawati, 27, mengatakan, tidak ada kendala selama proses yang dijalani. Ia merasa senang dapat dilibatkan dalam proses sortir lipat surat suara. “Lumayan, bisa buat tambahan jajan anak. Daripada diam di rumah,” ungkapnya. (fid/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)