RADAR MAGELANG – Hujan di wilayah Kabupaten Purworejo mulai merata. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo meminta agar para petani di Kabupaten Purworejo cepat bercocok tanam.
Kepala DKPP Kabupaten Purworejo Hadi Sadsila menyampaikan, musim tanam pertama (MT1) di Kabupaten Purworejo mundur karena prediksi musim penghujan di Purworejo meleset. Prediksi awal, Oktober dasarian III sudah ada hujan sehingga November dasarian II sudah mulai tanam serentak.
Meski demikian, beberapa hari terakhir, hujan di Purworejo sudah mulai merata. Dia berharap petani cepat melakukan penanaman. “Benih yang disemai, yang masih bisa ditanam segera tanam mumpung ada air,” katanya saat dikonfirmasi Senin (8/1).
Diungkapkan, saat ini beberapa wilayah di sebagian Kecamatan Ngombol dan Grabag sudah menanam. Namun, Kecamatan Purwodadi seperti daerah Bubutan ke selatan belum tanam karena air baru mengalir. “Beberapa lokasi seperti daerah Kecamatan Bagelen masih semai benih. Semoga 20-25 hari ke depan bisa tanam,” ujarnya.
Hadi berharap, pada musim tanam kali ini, ketersediaan air dapat tercukupi. Sehingga, penanaman padi bisa optimal dan produksi padi bisa terjaga untuk ketersediaan pangan. “Semoga hujan tetap normal dan air untuk sawah bisa tercukupi sampai minimal MT2,” harap dia.
Pantauan Radar Jogja di sejumlah sawah di Kecamatan Purworejo sebagian besar masih melakukan olah tanah. Salah satu petani di Desa Wonoroto, Kecamatan Purworejo Sirman, mengatakan, dia saat ini baru mulai mengolah tanah belum mulai menanam.
Disebutkan, permasalahan yang dialami petani beberapa bulan terakhir yaitu terkait ketersediaan air. “Sawah di sekitar sini cukup lama menganggur. Saya baru ngolah tanah sekitar dua hari lalu. Alhamdulillah beberapa hari turun hujan, semoga hujan normal agar air cukup,” harapnya. (han/pra)