RADAR MAGELANG – Pada Rabu (3/1) lalu, Pasar Inis Desa Brondongrejo, Kecamatan Purwodadi diterpa bencana. Yaitu hujan deras dan angin kencang. Akibatnya, belasan lapak pedagang dan puluhan gazebo mengalami kerusakan parah.
Pengelola Pasar Inis Arianto Purnomo menyampaikan, kerusakan total pada gubug pengunjung dan pedagang tersebut jika dikalkulasikan sekitar Rp 70 juta. Meski demikian, para pedagang Pasar Inis tetap merasa tegar.
Bahkan, mereka bersama-sama melakukan kerja bakti dan tetap berkomitmen untuk tetap buka. “Kami menerima musibah beberapa waktu lalu. Kami mengambil berkahnya,” kata salah seorang pedagang Pasar Inis Ester Yuni Astuti Senin (8/1).
Untuk membangkitkan semangat, pada Minggu (7/1) lalu, pengelola Pasar Inis menggelar ruwat rawat. Selain untuk membangkitkan semangat, juga memperkuat solidaritas para pedagang.
Ruwat rawat merupakan gelaran doa. Yakni, dengan sejumlah ritual arak-arakan tumpeng mengelilingi pasar dan area persawahan. Kemudian, tumpeng tersebut dibawa ke tengah sawah dan dilakukan doa bersama. Sembari, diiringi tari ruwat rawat oleh para penari dari Sanggar Mardika, Kecamatan Kutoarjo.
Ester mengungkapkan, Pasar Inis memang selalu menggelar doa bersama ketika musim tanam maupun panen. “Mengikuti, agenda petani, dengan memaknai kembali sawah sebagai pertiwi,” ungkapnya.
Diketahui, Pasar Inis Yang berlokasi di Desa Brondongrejo, Kecamatan Purwodadi, merupakan pasar kuliner berkonsep tradisional yang buka setiap Minggu. Pasar tersebut terdiri dari 20 pedagang lebih. (han/pra)