Neutron Yogyakarta

Pedagang Pasar Inis Gelar Ruwat Rawat Pascabencana

Pedagang Pasar Inis Gelar Ruwat Rawat Pascabencana
Doa bersama dalam prosesi ruwat rawat Pasar Inis usai tertimpa musibah angin kencang hingga belasan lapak pedagang dan puluhan gazebo mengalami kerusakan pada Minggu (7/1). (Istimewa)

RADAR MAGELANG – Pada Rabu (3/1) lalu, Pasar Inis Desa Brondongrejo, Kecamatan Purwodadi diterpa bencana. Yaitu hujan deras dan angin kencang. Akibatnya, belasan lapak pedagang dan puluhan gazebo mengalami kerusakan parah.

Pengelola Pasar Inis Arianto Purnomo menyampaikan, kerusakan total pada gubug pengunjung dan pedagang tersebut jika dikalkulasikan sekitar Rp 70 juta. Meski demikian, para pedagang Pasar Inis tetap merasa tegar.

Bahkan, mereka bersama-sama melakukan kerja bakti dan tetap berkomitmen untuk tetap buka. “Kami menerima musibah beberapa waktu lalu. Kami mengambil berkahnya,” kata salah seorang pedagang Pasar Inis Ester Yuni Astuti Senin (8/1).

Untuk membangkitkan semangat, pada Minggu (7/1) lalu, pengelola Pasar Inis menggelar ruwat rawat. Selain untuk membangkitkan semangat, juga memperkuat solidaritas para pedagang.

Ruwat rawat merupakan gelaran doa. Yakni, dengan sejumlah ritual arak-arakan tumpeng mengelilingi pasar dan area persawahan. Kemudian, tumpeng tersebut dibawa ke tengah sawah dan dilakukan doa bersama. Sembari, diiringi tari ruwat rawat oleh para penari dari Sanggar Mardika, Kecamatan Kutoarjo.

Ester mengungkapkan, Pasar Inis memang selalu menggelar doa bersama ketika musim tanam maupun panen. “Mengikuti, agenda petani, dengan memaknai kembali sawah sebagai pertiwi,” ungkapnya.

Diketahui, Pasar Inis Yang berlokasi di Desa Brondongrejo, Kecamatan Purwodadi, merupakan pasar kuliner berkonsep tradisional yang buka setiap Minggu. Pasar tersebut terdiri dari 20 pedagang lebih. (han/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)