KEBUMEN – Polres Kebumen menggelar deklarasi Zero Knalpot Brong bersama partai politik (parpol), Minggu (14/1).
Dalam deklarasi tersebut parpol serta tim pemenangan paslon presiden dan wakil presiden sepakat akan menggelar kampanye Pemilu 2024 tanpa penggunaan knalpot non standar.
Deklarasi berlangsung di halaman Mapolres Kebumen dengan dihadiri jajaran Forkopimda, kepala OPD, penyelenggara Pemilu dan berbagai elemen lain.
Kegiatan deklarasi tersebut sengaja digelar untuk menyamakan persepsi dalam mewujudkan situasi aman dan kondusif pada setiap tahapan Pemilu 2024.
“Ini dalam rangka menjelang pemilu damai 2024. Sebagai upaya cipta kondisi yang aman dan nyaman,” jelas Wakapolres Kebumen Kompol Andi Mohamad Akbar Mekuo.
Deklarasi yang berlangsung secara serentak di Jawa Tengah itu diawali dengan apel bersama. Lalu dilanjutkan penyerahan secara simbolis knalpot brong dari perwakilan peserta apel kepada Polres Kebumen.
Deklarasi ini berakhir dengan pemusnahan knalpot brong menggunakan mesin gerinda.
Mekuo mengatakan, Polres Kebumen tak segan menindak setiap pelanggar lalu lintas termasuk penggunaan knalpot non pabrikan.
Menurutnya, penindakan terhadap knalpot brong perlu dilakukan guna menurunkan angka kecelakaan lalu lintas karena kecelakaan kerap diawali dari sebuah pelanggaran.
Ia menyebut, jajaran Satlantas Polres Kebumen juga telah mengamankan 439 unit knalpot brong pada periode November 2023 hingga pekan kedua Januari 2024.
Secara teknis para pelanggar terkait knalpot brong wajib untuk mengganti dengan knalpot standar pabrik.
Kemudian knalpot hasil operasi tersebut diserahkan petugas melalui berita acara penyerahan untuk dilakukan pemusnahan.
“Kita semua sudah berkomitmen, tidak ada lagi knalpot yang tidak standar,” ucapnya.
Pengurus DPD Partai Golkar Kebumen Lulus Triparyadi menyambut baik deklarasi anti knalpot brong dalam Pemilu 2024.
Menurutnya, langkah yang diambil Polres Kebumen sesuai dengan cita-cita bersama. Yakni, mewujudkan gelaran pesta demokrasi agar berlangsung damai.
“Tanpa knalpot brong tentu masyarakat tidak terganggu. Tidak membawa suasanan panas ketika iring-iringan kendaraan pendukung paslon atau partai lewat,” jelasnya. (fid)
