RADAR MAGELANG – BPR BKK Kebumen berhasil mencatatkan tren positif pada sektor perolehan laba tahun 2023.
Bank pelat merah tersebut mampu membukukan laba bersih melebihi target. Yakni, 103 persen atau senilai Rp 17,3 miliar dari patokan target Rp 16,7 miliar.
Direktur Umum dan Kepatuhan BPR BKK Kebumen Sudiharto menyampaikan, capaian ini tak lepas dari dukungan serta kepercayaan masyarakat terhadap BPR BKK Kebumen.
Selain itu, kinerja jajaran direksi serta karyawan juga menjadi kunci torehan laba yang melebihi target.
“Alhamdulillah, patut disyukuri untuk laba BPR BKK Kebumen melebihi target,” jelasnya, saat pembinaan dan motivasi karyawan bersama forkopimda, Selasa (16/1).
Sudiharto menyebut, BPR BKK Kebumen juga masih memiliki pekerjaan rumah menyelesaikan tagihan kredit macet.
Nilainya sekitar 5,3 persen. Kendati begitu, menurutnya kondisi tersebut masih dalam katagori sehat.
Saat ini, lanjut dia, jumlah nasabah BPR BKK Kebumen terus mengalami peningkatan atau mencapai 85.121 nasabah.
Hal ini menjadi cerminan bahwa masyarakat menaruh kepercayaan lebih kepada bank milik pemerintah daerah.
“Kalau BPR BKK bangkrut pasti pemerintah menjamin dan LPS akan mengganti. Terus kita mengelola dengan penuh hati-hati sehingga menabung sangat aman,” ucapnya.
Sudiharto menjelaskan, selain fokus bergerak di sektor perbankan, BPR BKK Kebumen juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi terhadap berbagai kebutuhan.
Termasuk menyalurkan dana sosial secara berkala.
“Program ke depan kita masih fokus menyasar ke UMKM. Kemudian pengrajin, pertanian dan peternakan,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyambut baik serta mengapresiasi atas torehan prestasi capaian laba bersih tahun 2023.
Ia meminta agar BPR BKK Kebumen terus menjaga kualitas pelayanan serta menciptakan terobosan baru di dunia perbankan.
“Harus berpikir kreatif menciptakan inovasi baru. Penting untuk kemajuan perusahaan di tengah banyaknya persaingan bisnis perbankan,” ujarnya.
Kemudian, Arif juga menekankan pentingnya memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Khususnya, bagi pelaku usaha sektor kecil maupun menengah.
“UMKM ini adalah ujung tombak perekonomian. Kebumen tidak akan maju kalau UMKM-nya tidak dibantu untuk lebih mudah mendapat akses perbankan,” pungkas Arif. (fid/amd)