Neutron Yogyakarta

Bulog Kebumen Siapkan Bantuan Beras 1.380 Ton, Penerima Manfaat Bertambah dari Tahun Lalu

Bulog Kebumen Siapkan Bantuan Beras 1.380 Ton, Penerima Manfaat Bertambah dari Tahun Lalu
SIAP DISTRIBUSI: Kepala Gudang Bulog Kebumen Sidik Sugiharto menunjukkan kemasan beras bantuan pangan pemerintah yang akan disalurkan ke masyarakat.M Hafied/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Perum Bulog Perwakilan Kebumen menyiapkan 1.318 ton beras untuk program bantuan pangan pemerintah.

Bantuan tersebut akan disalurkan kepada keluarga miskin secara bertahap. Adapun setiap penerima manfaat bakal menerima masing-masing 10 kilogram beras.

Kepala Gudang Bulog Kebumen Sidik Sugiharto mengatakan, penyaluran bansos pangan ini merupakan keberlanjutan dari program tahun sebelumnya.

Program ini dicanangkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) atas kerjasama dengan Perum Bulog serta kementerian atau lembaga terkait.

“Ya, kami mendapat penugasan untuk bantuan pangan. Kebutuhan penyaluran bansos itu 131.850 kilogram,” kata Sidik, Jumat (19/1).

Sidik menyebut, bantuan beras tersebut bakal disalurkan melalui jasa transporter yang ditunjuk langsung pemerintah, yakni PT Pos Indonesia.

Nantinya, kata dia, bansos pangan ini merambah penerima manfaat di 26 kecamatan.

“Ketika data sudah tervalidasi langsung kirim. Sembari nunggu data kami siapkan berasnya,” jelasnya.

Dia pun memastikan, pasokan beras di gudang tetap aman meski sedang berlangsung program bantuan pangan dari pemerintah.

Tak hanya itu Bulog juga memastikan kondisi harga beras kini cukup terkendali.

Pihaknya juga terus gencar melakukan operasi pasar untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.

“Secara nasional maupun regional pasokan aman. Misal kurang kami ambil dari Semarang,” terangnya.

Kabid Ketahanan Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distapang) Kebumen Ifah Ismatul Banat menyampaikan, penerima bantuan pangan tahun ini mengalami peningkatan dari tahun lalu.

Dari sebelumnya sekitar 127 ribu penerima kini menjadi 131 ribu penerima.

“Jadi, dibuat periodik tiga bulanan. Semoga akhir Januari ini sudah mulai tersalurkan,” ujarnya.

Distapang, kata Ifah, ditunjuk langsung untuk ikut terlibat dalam penyaluran program bansos pangan pemerintah.

Kendati begitu, pihaknya hingga kini juga masih menunggu hasil sinkronisasi dan validasi data calon penerima.

“Selain kami ada Bappeda selaku pengolah data. Nanti data dikirim ke pusat, baru distribusi kalau semua sudah fix,” pungkasnya. (fid)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version