Neutron Yogyakarta

Februari Seluruh Pegawai BPN Purworejo Ngantor Satu Gedung

Februari Seluruh Pegawai BPN Purworejo Ngantor Satu Gedung
DIKEBUT: Proses pembangunan gedung baru BPN Kabupaten Purworejo masih berjalan, target selesai Februari 2024. (Jihan Aron Vahera/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Gedung Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo tengah direvitalisasi sejak Oktober 2023 lalu. Saat ini, proses revitalisasi masih berlangsung dan ditargetkan selesai Februari 2024 mendatang.

Saat ini, proses pembangunan sudah mencapai 60 persen. Kepala Kantor BPN Kabupaten Purworejo Andri Kristanto optimis gedung tersebut akan selesai tepat waktu.

Andri mengatakan, gedung BPN Kabupaten Purworejo direvitalisasi karena bangunan sudah tua yaitu dibangun sejak 1989. Selain itu, gedung lama tidak bisa menampung seluruh pegawai. “Sehingga perlu direvitalisasi. Gedung lama dibongkar dan dibangun gedung baru,” ujarnya Senin (22/1).

Nantinya, gedung baru terdiri dari dua lantai dan akan terhubung dengan gedung arsip yang ada di sebelah gedung. “Rencananya besok pelayanan BPN akan dilakukan satu pintu,” imbuh dia.

Andri mengungkapkan, proses revitalisasi gedung memakan dana Rp 5,6 miliar. Gedung baru dibuat tahan gempa. “Proses pembangunan kami serahkan ke pihak ke tiga CV Perwira Karya dari Kabupaten Purbalingga,” terang dia.

Meski gedung BPN Kabupaten Purworejo saat ini tengah dibangun sejak Oktober 2023 lalu. Proses pelayanan pengurusan sertifikat tanah dan sebagainya masih terus berjalan.

Mengingat, untuk sementara waktu pelayanan kantor BPN Kabupaten Purworejo di pindah ke gedung bekas kampus BSI. Yakni, berada di Jalan Tentara Pelajar, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo.

Pantauan Radar Jogja di Jalan Kesatrian, Kelurahan Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Purworejo proses pembangunan gedung masih berjalan. Tampak para pekerja tengah bekerja dan fisik bangunan gedung baru BPN Kabupaten Purworejo telah berdiri dua lantai. (han/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)