Neutron Yogyakarta

Radar Jogja Ganjar Penghargaan Dua Madrasah, Sebagai Pelopor Madrasah Ristek dan Madrasah Unggulan

Radar Jogja Ganjar Penghargaan Dua Madrasah, Sebagai Pelopor Madrasah Ristek dan Madrasah Unggulan
PRESTASI: Direktur Utama Jawa Pos Radar Jogja Ananto Priyatno (baju batik) menyerahkan tanda penghargaan kepada madrasah berprestasi saat apel pagi di Kemenag Kebumen. (M Hafied/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Ada pemandangan menarik saat pelaksanaan apel pagi di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kebumen kemarin (22/1). Upacara yang biasanya diikuti para pegawai internal, ikut diikuti segenap direksi Jawa Pos Radar Jogja. Rombongan Radar Jogja ini datang untuk menyerahkan piagam penghargaan Top of The Year (TOY) kepada dua madrasah berprestasi.

Masing-masing MTs Negeri 1 Kebumen yang dinobatkan sebagai Pelopor Madrasah Ristek. Serta MIN 1 Kebumen menyandang predikat Madrasah Unggulan. Adapun piagam beserta plakat penghargaan diserahkan langsung Direktur Utama Radar Jogja Ananto Priyatno.

“Ya, kami berempat berangkat gasik dari Jogja. Sengaja ikut apel untuk menyerahkan penghargaan,” kata Penanggung Jawab Program TOY Radar Jogja Joko Suhendro.

Kepala Kemenag Kebumen Sukarno bersyukur, selama ini Radar Jogja telah konsisten menjadi mitra Kemenag Kebumen terkait publikasi. Kolaborasi tersebut dianggap sebagai upaya bersama dalam memajukan dunia pendidikan di Kebumen. Terkait penghargaan, Sukarno berharap dapat menjadi pemantik semangat agar madrasah lain memiliki daya saing.

Menurut dia, pemberian penghargaan dari internal maupun pihak luar merupakan bukti konkret atas dedikasi segenap warga madrasah. “Suatu kehormatan karena ini sebagai motivasi bagi madrasah lain. Saya percaya dan yakin penghargaan ini menjadi penyemangat,” ucapnya.

Sukarno menyebut, di Kebumen terdapat 354 lembaga madrasah. Baik berstatus negeri maupun swasta. Jumlah yang terbilang cukup banyak jika dibanding daerah lain. Oleh karena itu, perlu dibarengi terobosan atau inovasi agar madrasah mampu bersaing.

Dia pun menyambut baik berbagai tawatan kerja sama dengan Radar Jogja. Terutama untuk aspek peningkatan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kemenag Kebumen. “Bagaimana tenaga pendidik ini andal dan profesional. Siswanya juga lebih unggul,” kata Sukarno. (fid/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)