RADAR PURWOREJO – Suhu politik di Kebumen kian memanas jelang pelaksanaan Pemilu 2024. Perselisihan antarpendukung pasangan calon (paslon) presiden pun sempat terjadi. Hal ini terlihat saat kunjungan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Raka Buming Raka di Kebumen, kemarin (24/1).
Perselisihan ini dipicu lantaran baliho paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran menutupi baliho paslon 01 Anies-Muhaimin (AMIN). Hal ini membuat tim pemenangan daerah (TPD) AMIN Kebumen sempat tepancing emosi.
Pantauan di lokasi, baliho bergambar Prabowo-Gibran berukuran sekitar 3×1,5 meter tersebut terlihat menutup penuh area permukaan baliho AMIN. Sengketa soal baliho ini terjadi di Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen. Dekat pondok pesantren Al Kahfi Somalangu. Atau hanya berjarak 500 meter dari lokasi kegiatan Gibran berlangsung.
Koordinator Divisi Kampanye TPD AMIN Kebumen Asmakhudin mengaku kecewa atas cara kampanye pendukung paslon 02. Menurutnya tindakan penutupan baliho paslon AMIN sebagai cermin nir etika berpolitik. Dia pun menyangkan aksi penutupan baliho tersebut.
“Kalau jejer tidak masalah. Ini baliho AMIN tertutup 100 persen pas kehadiran Gibran di Somalangu,” katanya.
Penutupan baliho itu, ujar Asmakhudin, sudah sangat kelewat batas. Aksi tersebut dinilai telah menciderai komitmen untuk bersama mewujudkan Pemilu damai.
Tak hanya itu, jika aksi tersebut terus dibiarkan maka akan menjadi memantik perselisihan antar pendukung capres. “Kami tidak ingin berselisih dengan siapapun. Semua saudara, semua teman. Tapi ini masa memasang baliho ditumpuk,” ungkapnya.
Asmakhudin menyebut, terdapat dua titik penutupan baliho di dekat lokasi kunjungan Gibran. TPD AMIN, menganggap persoalan tersebut belum selesai, meski pendukung 02 telah bersedia memindah baliho.
Pihaknya telah meminta Bawaslu agar memfasilitasi pertemuan antara tim relawan daerah paslon 01 dan 02. “Kami minta klarifikasi dalam waktu tiga hari. Apakah memang itu ada unsur kesengajaan atau seperti apa,” ungkapnya.
Di lain pihak, Relawan Pejuang Milenial Prabowo (PMP) Kebumen Jaal Hasan mengaku tak tahu persis kronologi pemasangan baliho paslon 02 yang menutupi baliho paslon 01. Kendati begitu, dia bersama rekan lain secara sukarela telah memindah baliho bergambar Prabowo-Gibran itu sebagai bentuk tanggung jawab. “Saya tidak tau siapa yang pasang. Saya yakin, ini oknum orang bayaran. Teman-teman tidak seperti itu,” ucapanya.
Jaal mengaku turut prihatin atas aksi penutupan baliho AMIN tersebut. Dia pun telah menyampaikan permohonan maaf kepada pendukung capres lain yang merasa dirugikan. Ia berharap aksi serupa tak perlu terulang di lain tempat. “Saya kira masalah tidak perlu diperpanjang. Kami sudah bersedia menggeser. Dan, kami mengajak pendukung 01, 02 dan 03 itu damai,” ujarnya.
Ketua Bawaslu Amin Yasir mengatakan, secara teknis dari sisi penyelesaian sengketa antarpeserta pemilu (PSAP) telah selesai. Sebab, baliho paslon 02 yang menutupi baliho paslon 01 kini sudah dipindah.
Selanjutnya, Bawaslu Kebumen akan menjembatani proses mediasi antar pendukung paslon. “Persoalan non PSAP, ya mungkin nanti bisa dilakukan mediasi,” kata Amin. (fid/din)