Neutron Yogyakarta

Target 1.500 Sambungan Rumah di Pituruh dan Butuh, PDAM Purworejo Sudah Sosialisasi ke Kepala Desa

Target 1.500 Sambungan Rumah di Pituruh dan Butuh, PDAM Purworejo Sudah Sosialisasi ke Kepala Desa
CEPAT: PDAM Kabupaten Purworejo sosialisasi program percepatan SR untuk wilayah Kecamatan Pituruh dan Butuh sebelah utara di Desa Wironatan, Kecamatan Butuh, Purworejo pada Senin (22/1).ISTIMEWA

PURWOREJO  – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo punya target khusus. Pada tahun 2024 ini, mereka menargetkan 1.500 sambungan rumah (SR).

Target itu dalam program percepatan SR dari pemerintah pusat. Ditujukan untuk Kecamatan Pituruh dan Butuh sebelah utara.

Direktur PDAM Kabupaten Purworejo Hermawan Wahyu Utomo menyampaikan, untuk program tersebut pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada para kepala desa yang wilayahnya akan mendapatkan program tersebut.

Dijelaskan, program tersebut merupakan Instruksi Presiden (Inpres) terkait air bersih dan sanitasi yang menargetkan 10 juta sambungan rumah.

Yaitu, dengan biaya sangat murah Rp 100 ribu dari harga biasa jika memasang sendiri Rp 1,7 juta sampai Rp 1,8 juta.

“Tahun lalu, sebanyak 3.850 SR telah terdaftar di wilayah Kecamatan Butuh bagian selatan dan Kecamatan Grabag,” katanya Rabu (23/1).

Disampaikan, PDAM Kabupaten Purworejo menjadi salah satu perusahaan air minum yang didorong untuk membantu program tersebut karena memiliki idle capacity (cadangan air yang belum disalurkan).

Untuk itu, dia berharap agar masyarakat dapat khususnya Kecamatan Butuh bagian selatan dan Kecamatan Grabag dapat memanfaatkan program tersebut dengan sebaik mungkin.

Terlebih, kata Wawan, secara geologi wilayah Kabupaten Purworejo tidak direkomendasikan mengambil air tanah untuk konsumsi.

Sebab, sebagian besar lumpur mengandung zat besi dari Gunung Sumbing.

“Tingkat kekeruhannya tinggi sehingga untuk dikonsumsi harus diolah dulu. Selain itu, dekat septic tank dan tanah yang terpapar pupuk kimia,” jelas dia.

Menurutnya, program tersebut sangat membantu masyarakat dan sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan.

Dia meminta kepada para kades atau perangkat desa agar segera memintakan tanda tangan pernyataan berlangganan kepada warga yang sudah didata petugas.

“Karena batas akhir pengajuan calon pelanggan ke Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  pada 29 Januari. Jika berjalan lancar, ribuan SR akan terealisasi pada April-September 2024,” sebut Jujur. (han)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)