Neutron Yogyakarta

Target Distribusi Logistik Rampung H-6, KPU Kebumen Sebut Cuaca dan Geografis Jadi Kendala

Target Distribusi Logistik Rampung H-6, KPU Kebumen Sebut Cuaca dan Geografis Jadi Kendala
DISTRIBUSI : Proses pengiriman logistik Pemilu 2024 mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan Bawaslu Kebumen. (Istimewa)

RADAR MAGELANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kebumen telah memulai proses distribusi logistik Pemilu 2024 ke setiap kecamatan. Tahapan ini ditarget rampung pada 8 Februari mendatang, atau H-6 jelang pemungutan suara.

Ketua Bawaslu Kebumen Dzakiyatul Banat menyampaikan, pendistribusian logistik pemilu sudah berlangsung sejak Minggu (29/1). Dalam proses ini pengiriman logistik mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan Bawaslu Kebumen. Perlakuan tersebut untuk memastikan agar logistik aman sampai kecamatan tujuan. “Dimungkinkan lebih cepat dari target. Semoga 8 Februari sudah terkirim semua,” jelas Banat, kemarin (30/1).

Banat tak memungkiri faktor cuaca menjadi tantangan serius dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Sebab, pada periode Januari-Februari telah memasuki musim penghujan. Belum lagi, sebagian wilayah Kebumen juga memiliki peta kerawanan bencana seperti banjir dan tanah longsor. “Kami dihadapkan kondisi cuaca dan jarak karena letak geografis,” bebernya.

Baca Juga: KPU Sleman Akan Bayar Rp 2.500 per Porsi Sesuai Keterangan Vendor PT Jujur Kinaryo Projo

KPU telah menyusun skema atau strategi guna mengurangi resiko terkait pengiriman logistik. Seperti menentukan kriteria armada pengangkut, hingga menghitung jarak tempuh pengiriman logistik. Kebumen memiliki wilayah cukup luas. Ada daerah pegunungan seperti Sadang, Sempor, dan Karanggayam. “Itu yang perlu difikirkan,” terangnya.

Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kebumen Muhammad Sobir menambahkan, kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kebumen telah siap bertugas pada 14 Februari mendatang. Sobir menjamin, para KPPS ini akan bertugas secara optimal karena telah mengikuti bimbingan teknis terkait Pemilu 2024. “Sudah ada bimtek. Satu per satu petugas sudah dibekali kemampuan pada hari pencoblosan,” ujarnya.

Sobir menyebut, kebutuhan KPPS di Kebumen telah tercukupi. Jumlahnya 33.817 KPPS yang tersebar di 4.831 TPS. Mereka akan menjalankan kewajiban mulai dari persiapan hingga pasca perhitungan surat suara. Secara akumulasi sesuai target. “Nanti KPPS ini termonitor PPS di tingkat desa dan PPK di kecamatan,” tutup Sobir. (fid/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)