Neutron Yogyakarta

Pentingkan Pendidikan, Bupati Kebumen Naikkan Tunjangan Guru di 2025

Pentingkan Pendidikan, Bupati Kebumen Naikkan Tunjangan Guru di 2025
MENYAPA GURU: Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menghadiri pembinaan dan sarasehan guru penggerak lintas angkatan.Dok Prokopim Kebumen

RADAR MAGELANG – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto berkomitmen bakal segera menaikkan tunjangan guru pada 2025. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk perhatian sekaligus apresiasi atas pengabdian guru di dunia pendidikan.

Menurut Arif, pendidikan merupakan sektor mutlak yang patut diperjuangkan. Arif memposisikan dunia pendidikan pada posisi kunci yang berpengaruh pada pembangunan daerah. Bahkan, dia berpandangan bahwa kebutuhan pendidikan lebih utama ketimbang infrastruktur.

“Kalau infrastruktur jalan boleh rusak, tapi dunia pendidikan kita tidak boleh rusak,” kata Arif saat menghadiri pembinaan dan sarasehan guru penggerak, Kamis (1/2).

Di hadapan 470 guru penggerak, Arif menyatakan ingin memperhatikan kesejahteraan guru melalui kenaikan tunjangan. Dia sangat yakin peran guru dalam dunia pendidikan menjadi kunci mencetak generasi unggul dan berkualitas. “Sedang kita upayakan. Semoga 2025 bisa kita naikan tunjangannya. Mulai tahun ini harus kita susun,” ujarnya.

Pada pembahasan lain, Arif mengapresiasi keberadaan guru penggerak di Kebumen. Menurutnya, sosok guru pilihan ini perlu menjadi teladan dan mampu menginspirasi guru atau pendidik lain. “Tumbuh kembangkan secara holistik yang mencakup cipta, rasa, dan karsa. Ini pesan bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara,” katanya.

Koordinator Guru Penggerak Kebumen Achmad Hufron mengatakan, pembinaan yang dikemas dalam sebuah sarasehan ini diikuti guru penggerak lintas angkatan. Pembinaan ini sengaja digelar sebagai wadah kolaborasi antar guru penggerak dalam mewujudkan sistem pembelajaran yang unggul dan efektif. “Pertemuan ini sekaligus untuk menyusun program kerja selama satu tahun,” urainya.

Hufron menjelaskan, guru penggerak ditutut memajukan ekosistem pendidikan melalui model pendidikan yang berorientasi pada peran aktif siswa. Hal ini sesuai penjabaran dari profil Pelajar Pancasila yang tertuang dalam Kurikulum Merdeka. “Tantangannya harus bisa mengembangkan kualitas peserta didik sesuai bakat dan minat mereka,” paparnya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)