Neutron Yogyakarta

Seminggu Terakhir Naik Dua Kali, Harga Beras di Purworejo, Tembus Rp 16 Ribu Per Kilogram

Seminggu Terakhir Naik Dua Kali, Harga Beras di Purworejo, Tembus Rp 16 Ribu Per Kilogram
PERMINTAAN TINGGI: Suasana kios beras di Pasar Baledono Purworejo, kemarin (11/2). Beras di Purworejo alami kenaikan rata-rata kini di angka Rp 16 Ribu per kilogram.JIHAN ARON VAHERA/RADAR JOGJA

PURWOREJO – Seminggu terakhir, harga beras di Purworejo alami kenaikan sebanyak dua kali. Saat ini harganya ada yang tembus Rp 16 Ribu per kilogram (kg). Padahal sebelumnya Rp 14 Ribu.

Pemilik kios beras LA di Pasar Baledono Purworejo Sumardi mengatakan, beras jenis IR kualitas sedang Rp 15.500 per kg dan yang jenis super Rp 16 ribu. Beras kemasan 5 kg merek Ladori itu mahal Rp 16.300 per kg.”Dari sebelumnya hanya Rp 13 ribu per kg,” ujarnya, kemarin (11/2).

Dia menduga, kenaikan harga beras tersebut dipicu karena para petani banyak yang belum panen. Mengingat, banyak yang mundur tanam. Gabah panenan kemarin sudah pada habis.

“Jadi gabah yang disimpan dikeluarkan sehingga mahal,” katanya.
Menurutnya, bantuan beras dari pemerintah sangat membantu karena dapat menekan inflasi. “Kalau tidak ada bantuan dari pemerintah harga beras bisa lebih mahal sekali,” tutur dia.

Selain beras biasa, beras ketan juga alami kenaikan yakni Rp 21 ribu per kg dari sebelumnya Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu per kg. “Ada beras yang kurang bagus juga Rp 13.500 per kg, itu sisa panen musim hujan kemarin karena kurang sinar matahari jadi lembab makanya murah,” ungkapnya.

Disebutkan, setiap hari dia menyetok dua sampai 2,5 kwintal beras. Biasanya dia menyetok beras dari Purworejo, Bantul, hingga Delanggu (Klaten). Meski harga beras naik, kata Sumardi, permintaan pembeli tetap biasa justru mengalami kenaikan. “Pembeli takut kehabisan stok,” terang dia.

Pedagang lain yakni Alfiatun, dia juga menyebut bahwa harga beras mengalami kenaikan. “Seminggu ini sudah dua kali naik, dari Rp 14 ribu jadi Rp 15 ribu, sekarang Rp 16 ribu per kg. Itu yang jenis IR,” katanya.

Dikatakan, setiap kali menyetok, dia biasa menyetok 1 kwintal beras. Menurutnya, akhir-akhir ini berasnya lama habis. “Saya nyetoknya cuma satu jenis beras IR itu, kalau ada hajatan biasanya cepat habis. Karena biasanya orang-orang untuk harian beli yang lebih murah kemasan 5 kg yang harganya Rp 55 ribu,” jelas Al.
Saat ini, selain beras, harga kebutuhan pokok lain juga mengalami kenaikan. Yakni, cabai merah dari Rp 65 ribu menjadi Rp 75 ribu, cabai rawit dari Rp 40 ribu jadi Rp 55 ribu, telur ayam dari Rp 28 ribu jadi Rp 29 ribu, dan gula pasir dari Rp 16 ribu menjadi Rp 16 ribu. “Rata-rata sudah naik tiga hari ini,” lanjutnya.

Meski demikian, ada kebutuhan pokok yang harganya stabil yakni cabai hijau Rp 35 ribu, bawang merah Rp 40 ribu, bawang putih biasa Rp 35 ribu, dan bawang putih jenis kating Rp 40 ribu. “Pembeli biasa saja, paling mengurangi jumlah. Dari biasanya beli 1 kg jadi beli setengah kg,” tandas dia. (han/din)

Lainnya

Exit mobile version