KEBUMEN – Target Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menduduki kursi ketua DPRD Kebumen tampaknya bakal terwujud.
Berdasar hasil rekapitulasi sementara, PKB kini masih bertengger di posisi puncak perolehan suara partai.
PKB masuk masuk tiga besar partai politik dengan suara tertinggi versi hitung cepat KPU. Disusul partai lain dibawahnya.
Yakni, PDI Perjuangan, Partai NasDem, dan Partai Gerindra.
“Prediksi kami tidak meleset. Kalau 2019 kami dapat 9 kursi, di 2024 semoga bisa 12 kursi, syukur bisa lebih,” kata Ketua DPC PKB Kebumen Zaeni Miftah, Minggu (18/2).
Sekedar informasi, posisi ketua DPRD Kebumen kini masih diduduki politisi dari PDI Perjuangan. Ini berdasar perolehan suara Pemilu 2019.
Kala itu partai berlambang banteng moncong putih menang mutlak dengan perolehan 155 ribu suara atau 12 kursi. Sehingga PDI Perjuangan berhak menduduki unsur pimpinan dewan.
“Kami tentu optimis. Teman-teman caleg sejauh ini sudah berjibaku. Sekarang tinggal menuai hasil,” ujarnya.
Hingga Minggu (18/1) siang, perolehan suara PKB untuk pemilihan DPRD kabupaten tercatat 84.174 atau 21,08 persen.
Posisi di bawah PKB ada PDI Perjuangan dengan perolehan 81.021 suara atau 20,29 persen.
Kemudian NasDem dengan 58.909 suara atau 14.75 persen.
Di bawah NasDem ada Partai Gerindra dengan perolehan 49.832 suara atau 12,48 suara.
Perolehan suara tersebut berdasar akumulasi perhitungan di 3.897 TPS dari keseluruhan 4.831 TPS.
Dengan kata lain, proses perhitungan di TPS sekarang sudah mencapai 80,67 persen.
“Tim internal kami juga ikut lembur rekap perhitungan. Suara setiap dapil pasti kami kawal betul,” ucap Zaeni.
Berdasar hasil hitung yang tercatat pada laman resmi KPU, PKB sementara unggul di tiga wilayah daerah pemilihan.
Antara lain, di Dapil 1, 2 dan 6. Sedangkan PDI Perjuangan unggul di Dapil 3, 4 dan 7 unggul PDI Perjuangan.
Adapun di Dapil 5 Partai NasDem sementara berada di posisi puncak.
Terpisah, Presidium Lentera Demokrasi Agus Hasan Hidayat menilai perolehan suara pada pemilihan legislatif merupakan buah hasil atas kinerja mesin partai maupun peserta pemilu.
Menurutnya, faktor tersebut cukup berpengaruh sehingga hasil perolehan suara PKB terlampau signifikan.
“Kami di sini membaca bahwa PKB mampu membangun kinerja politik dengan baik,” ucap mantan Komisioner KPU Kebumen itu.
Menurut dia, proses hasil hitung oleh KPU merupakan cermin perolehan suara secara global. Kendati begitu, bukan berarti hasil yang ditampilkan saat ini dapat diartikan benar seutuhnya.
Agus pun meminta agar parpol sejenak menahan diri sembari menunggu hasil keputusan dan penetapan dari KPU.
“Itu hanya tabulasi. Gambaran hasil sementara. Potensi salah iya. Apakah meleset signifikan, misal sampai 10 persen saya kira tidak,” ujarnya. (fid)