Neutron Yogyakarta

SPM Pendidikan Capai Predikat Tuntas Madya, BBPMP Jateng Beri Penghargaan Disdikbud Kota Magelang

SPM Pendidikan Capai Predikat Tuntas Madya, BBPMP Jateng Beri Penghargaan Disdikbud Kota Magelang
REWARD: Kepala Disdikbud Kota Magelang Imam Baihaqi saat menerima piagam penghargaan dari BBPMP Provinsi Jateng.Dok: Prokompim Kota Magelang

KORAN MAGELANG DIGITAL – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada Dinas Pendidikan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang. Penghargaan itu diberikan atas capaian standar pelayanan minimal (SPM) tertinggi bidang pendidikan Tahun 2023 dengan skor 80,40 atau mendapat predikat Tuntas Madya.

SPM merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar pendidikan yang menjadi urusan pemerintahan wajib. Serta berhak diperoleh setiap peserta didik secara minimal. SPM pendidikan menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam memberikan layanan pendidikan.

Kepala Disdikbud Kota Magelang Imam Baihaqi mengutarakan, untuk mencapai SPM tersebut ada indikator-indikator pendidikan yang harus terpenuhi setiap kota/kabupaten.

Antara lain, angka partisipasi sekolah (APS), kemampuan literasi, dan kemampuan numerasi.APS di Kota Magelang rentang usianya 5-6 tahun, usia 7-15 tahun, dan usia 7-18 tahun. “Di Jateng, kemampuan kiterasi SD Kota Magelang peringkat 1, kemampuan numerasi SD peringkat 2, kemampuan literasi, dan numerasi SMP peringkat 1,” papar Imam, kemarin (6/3).

Indikator lainnya adalah proporsi jumlah satuan PAUD terakreditasi B dan proporsi guru PAUD kualifikasi S1/D4. Kemudian iklim keamanan, Iklim kebhinekaan, dan indeks inklusivitas. Lebih-lebih iklim kebhinekaan untuk SD Kota Magelang peringkat 2 dan SMP peringkat 1 se-Jateng.

Sejauh ini, disdikbud telah melakukan upaya-upaya untuk mendukung SPM. Yakni dengan rencana pendirian Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) dan Unit Layanan Disabilitas (ULD). Selain itu, ada program Ayo Sekolah Kudu Sregep Ojo Leren (Asek Keren) dan pemberian insentif bagi guru PAUD yang nominalnya disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

Kendati demikian, menurutnya, masih ada beberapa indikator yang perlu diperbaiki. Di antaranya masih banyak PAUD yang dikelola oleh masyarakat dan kurang memenuhi syarat.

Imam berharap, ke depan Kota Magelang bisa memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik kepada peserta didik. Bisa menyediakan lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk seluruh peserta didik dan warga sekolah. Sehingga semua anak usia sekolah, apapun kondisinya bisa mendapat layanan terbaik, mencapai SPM Tuntas Paripurna. (aya/din)

Lainnya