KORAN MAGELANG DIGITAL – Sebanyak 600 lampion dari limbah plastik menghiasi jalan menuju Masjid Nurul Falaah Desa Kedungpuji, Kecamatan Gombong. Lampion tersebut dipasang untuk menyemarakkan datangnya Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah.
Pengurus Takmir Masjid Nurul Falaah, Saefudin mengatakan, lampion hasil dari swadaya warga itu sudah dipasang sepekan jelang ramadan. Selain pemasangan lampion warga juga telah bergotong royong membersihkan seluruh areal masjid. “Ini memang agenda rutin kami setiap tahun. Masyarakat selalu menyambut antusias,” kata Saefudin, Jumat (8/3).
Menurut Saefudin, lampion memiliki makna bukan hanya sebagai hiasan. Tapi juga menjadi simbol kebersamaan menyambut ramadan. Tak hanya itu lampion juga menjadi media perekat antar warga, karena dari proses pembuatan hingga pemasangan ada keterlibatan seluruh elemen warga. “Kami pasang di sepanjang jalan masuk masjid. Total ada 600 lampion. Biar masyarakat lebih semangat menjalani ibadah bulan ramadan,” ucapnya.
Saefudin menyebut, takmir Masjid Nurul Faalah telah menyiapkan beberapa agenda ramadan. Seperti kerja bakti lingkungan, salat berjamaah, salat tarawih, kuliah subuh, pasar ramadan, zakat fitrah, hingga gerakan bakti sosial.
Agenda tersebut masih sama seperti ramadan tahun lalu. “Jadwal sudah kami susun lengkap. Mulai awal tahun sudah dipersiapkan. Kami rapat untuk menentukan jadwal. Tapi prinsip tidak jauh beda ramadan sebelumnya,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu warga Maulana Yusuf, 43, menyampaikan, lampion yang terpasang di jalan menuju masjid diproduksi secara mandiri. Dengan memanfaatkan botol bekas maupun plastik hasil limbah rumah tangga. “Misal beli di toko itu lumayan mahal. Akhirnya warga inisiatif buat sendiri pakai barang bekas,” bebernya. (fid/pra)