Neutron Yogyakarta

Waktu Ngabuburit Malah Balap Liar, Polres Kebumen Tangkap 10 Pemuda, 25 Motor dan 1 Mobil

Waktu Ngabuburit Malah Balap Liar, Polres Kebumen Tangkap 10 Pemuda, 25 Motor dan 1 Mobil
TINDAK TEGAS : Jajaran Polres Kebumen mengamankan sekelompok pemuda yang diduga akan melakukan aksi balap liar di jalan pantai selatan. Selain itu petugas juga berhasil mengamankan puluhan sepeda motor dan satu unit mobil.Dokumentasi Polres Kebumen

KORAN MAGELANG – Di waktu ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa di sekitar area budidaya udang berbasis kawasan atau BUBK menjadi arena balap liar. Petugas patroli dari Polres Kebumen berhasil mengamankan 10 pemuda yang diduga akan melakukan aksi balap liar di Jalan Pantai Selatan, Petanahan pada Rabu, (13/3).

Selain para pemuda, polisi juga turut mengamankan 25 sepeda motor serta satu unit mobil yang berada di lokasi.

Kasi Humas Polres Kebumen AKP Heru Sanyoto menerangkan, kegiatan patroli dilakukan berdasar laporan masyarakat. Mereka merasa resah karena beberapa hari terakhir melihat adanya balap liar. “Alhasil banyak pemuda yang kami tangkap, dengan indikasi akan melakukan balap liar,” jelas AKP Heru, Kamis (14/3).

Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Koyim Maturorrohman menyampaikan, operasi gabungan dilakukan jelang waktu berbuka puasa atau ketika sebagian masyarakat sedang ngabuburit. Kegiatan diawali dengan penyisiran sepanjang jalan lingkar selatan-selatan (JLSS).

Lalu, berlanjut patroli di sepanjang jalan pantai selatan atau dekat BUBK. Benar saja, dari kegiatan itu Polres Kebumen menemukan sekelompok pemuda yang sedang berkumpul. Mereka diduga akan melakukan aksi balap liar. “Terhadap kendaraan bermotor dilakukan penilangan karena tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Untuk para pemuda, kami lakukan pembinaan,” jelas AKP Koyim.

Kegiatan patroli akan dilakukan secara berkala. Terlebih kini aparat kepolisian juga sedang menggelar Operasi Keselamatan 2024 secara serentak. “Aksi balap liar diharapkan dapat ditekan melalui operasi tersebut,” ungkapnya.

Menurutnya, tak sedikit aksi balap liar berujung maut akibat joki mengalami kecelakaan. Tak hanya itu, tindakan berbahaya tersebut juga berpotensi menggangu umat muslim yang kini sedang menjalankan ibadah puasa. Ia mengajak agar pemuda memilih aktivitas positif selama Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah.

Koyim menegaskan, aksi balap liar termasuk melanggar Undang-Undang Lalu Lintas. Dampaknya juga akan membahayakan diri serta pengguna jalan lain. Ia pun mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan mematuhi peraturan lalu lintas, demi keselamatan dan ketertiban bersama. “Balap liar ini membahayakan, sehingga harus dilakukan penindakan kepada para pelanggar,” paparnya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version