KORAN MAGELANG – Sebanyak 23 guru penggerak SD dan SMP negeri di Kabupaten Purworejo diangkat menjadi kepala sekolah (kepsek). Pengangkatan tersebut untuk mengisi jabatan kepsek yang kosong.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purworejo Agung Wibowo menyebutkan, 23 kepsek tersebut terdiri dari 22 SD negeri dan satu SMP negeri. “Ini untuk mengisi kekosongan jabatan kepala sekolah,” ungkapnya Jumat (15/3).
Agung mengatakan, saat ini masih ada sekitar 100-an sekolah negeri di Kabupaten Purworejo khususnya SD yang jabatan kepsek masih kosong. “Belum terisi karena mekanisme untuk pengisian jabatan tersebut aturannya baru,” terang dia.
Mekanisme tersebut antara lain harus melalui sistem dan aplikasi yang harus disesuaikan. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purworejo agar jabatan tersebut segera terisi sehingga meminimalkan kekosongan yang ada. “Secara bertahap kami akan berupaya mengisi kekosongan tersebut, yang jelas dengan mengikuti aturan yang ada,” tuturnya.
Bupati Purworejo Yuli Hastuti menuturkan, pertimbangan pengangkatan kepsek tersebut sudah mendapatkan rekomendasi dari Direktorat Kepala Sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan. “Juga untuk pemerataan guru penggerak di setiap kecamatan,” ujarnya.
Untuk itu, dia mengucapkan selamat kepada para kepsek yang telah dilantik. Dia berharap, segera menyesuaikan diri dan menjalankan tugas secara amanah untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Yuli menambahkan, kepsek merupakan pengelola lembaga pendidikan yang bertugas menghimpun, memanfaatkan, mengoptimalkan seluruh potensi. Baik, potensi sumber daya manusia, sumber daya lingkungan serta sumber dana yang ada untuk membina sekolah dan masyarakat sekolah yang dikelolanya.
Menurut Yuli, kepsek merupakan pimpinan tertinggi di sekolah masing-masing. Untuk itu, kebijakan-kebijakan yang diambil akan berpengaruh kepada kemajuan sekolah yang dipimpin meski pengaruh itu tidak bersifat mutlak.
Diungkapkan, pendidikan merupakan investasi jangka panjang dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. “Sehingga, peran seluruh pemangku kepentingan termasuk kepala sekolah, sangatlah penting dan strategis,” tandas dia. (han/pra)