Neutron Yogyakarta

Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk 750 Santri

Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk 750 Santri
KEBIJAKAN ANGGARAN : Pemkab Kebumen mengalokasikan anggaran untuk bantuan sosial keagamaan. Salah satunya dialokasikan untuk beasiswa ratusan santri kurang mampu. (Dokumentasi Prokopim Kebumen)

KORAN MAGELANG – Pemkab Kebumen mengalokasikan anggaran APBD senilai Rp 2,2 miliar untuk kalangan santri. Anggaran tersebut sengaja disiapkan untuk program beasiswa santri kurang mampu. Adapun sasaran penerima manfaat sebanyak 750 santri di Kebumen.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan, kebijakan anggaran ini merupakan bentuk komitmen pemkab terhadap dunia pesantren. Arif menerangkan program beasiswa santri ini berkelanjutan dengan asas pemerataan di setiap kecamatan. “Bantuan santri itu merupakan implementasi dari program Sibasuh (Santri Bapak Asuh). Berupa beasiswa untuk mereka Rp 3 juta per tahun,” ucapnya, saat tarawih keliling di Desa Kalitengah, Kecamatan Gombong, Minggu (31/3).

Dia menyebut, penerima beasiswa santri ini setiap tahun juga terus meningkat. Dari semula pada tahun 2023 berjumlah 666 santri, kini menjadi 750 santri. Jika diakumulasi alokasi anggaran untuk santri ini mencapai Rp 2,2 miliar. “Selalu kami berikan. Tahun ini penerima naik menjadi 750 santri,” ucapnya.

Arif mengatakan, tahun ini pemkab telah menyediakan Rp 19,8 miliar untuk bantuan sosial keagamaan. Salah satunya untuk program beasiswa santri. Selain itu, alokasi anggaran ini juga menyasar untuk pembangunan tempat ibadah dan organisasi kemasyarakatan. Nilai anggaran yang tersedia mencapai Rp 15,3 miliar.

Kemudian, anggaran tersebut juga diberikan untuk peningkatan kesejahteraan 3.740 guru TPQ dan madrasah diniyah. Dengan nilai total anggaran Rp 2,2 miliar. “Dana insentif untuk para guru ngaji TPQ dan Madin sebanyak Rp 600 ribu, dan jumlah penerimanya pun terus bertambah,” bebernya.

Arif menegaskan, anggaran APBD harus dikelola dengan menerapkan sistem berkeadilan. Artinya tidak hanya fokus menjalankan skala prioritas pembangunan infrastruktur, tapi juga perlu memperhatikan pembangunan sumber daya manusia atau SDM. “Bagaimanapun kegiatan lain seperti sosial keagamaan juga harus kita perhatikan,” ujarnya.

Salah satu santri Nuri Syamsiah bersyukur karena mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Ia merasa beasiswa yang diterima bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan di pesantren. Seperti untuk membeli buku, kitab, alat tulis dan sebagainya. “Ini yang kedua kali saya mendapat beasiswa sebesar Rp 3 juta,” ucap santri dari Pesantren Al Istiqomah itu. (fid/pra)

Lainnya

Exit mobile version