Neutron Yogyakarta

Jalan Giritirto-Banjarnegara Jadi Alternatif Jalur Mudik

Jalan Giritirto-Banjarnegara Jadi Alternatif Jalur Mudik
JALAN MULUS : Pengendara sepeda motor melintas di Jalan Kebumen-Banjarnegara via Giritirto. Jalan ini dapat menjadi jalur alternatif mudik lewat wilayah Kebumen bagian utara.M Hafied/Radar Jogja

KORAN MAGELANG – Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dari arah ibukota menuju Kebumen. Tak ada salahnya mencoba jalur alternatif Banjarnegara-Kebumen via Giritirto. Jalan yang telah rampung dibangun pada pertengahan 2022 ini dapat menjadi pilihan trek mudik lewat jalur utara.

Hanya butuh waktu tempuh sekitar 2,5 jam jika melakukan perjalanan dari arah Banyumas-Banjarnegara menuju pusat Kota Kebumen. Waktu tempuh tersebut terbilang singkat jika dibandingkan perjalanan via jalan nasional.

Tak hanya itu, pemudik juga akan disugihi bonus pemandangan indah khas perbukitan wilayah utara Kebumen. Namun demikian, pemudik juga perlu memastikan kondisi kendaraan jika akan melewati jalur ini, mengingat terdapat tanjakan dan turunan tajam. Jalur ini membentang melintasi kawasan area hutan karet milik Perhutani.

Warga Desa Giritirto, Dulyadi, 56, mengatakan, sebagian masyarakat telah memanfaatkan Jalan Banjarnegara via Giritirto sebagai akses mudik pada musim mudik lebaran tahun lalu. Rata-rata yang melintas jalur ini adalah jenis kendaraan minibus serta sepeda motor. “Kalau bus besar tidak bisa. Jalan tidak memungkinkan. Biasanya itu kendaraan travel medium, sama mobil pribadi,” ungkapnya, Kamis (4/4).

Dia mengatakan, banyak kendaraan dari arah Kota Kebumen yang melintas sejak jalan tembus Banjarnegara tersebut resmi dibuka. Artinya tidak sedikit masyarakat memilih jalur tersebut karena dinilai lebih efisien waktu. “Jalan memang naik turun. Tapi lewat sini lebih cepat sampai. Mobil plat merah sering banget lewat,” ucapnya.

Jalan alternatif ini dibangun melalui bantuan provinsi (Banprov) senilai Rp 7 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan rabat beton sepanjang 2,2 kilometer. Sehingga praktis dari pembangunan tersebut kini menjadi penghubung Kebumen- Banjarnegara.

Warga lain Ahmad Baehaqi, 45, mengungkapkan, pembukaan jalur tembus Banjarnegara ini menjadi peluang masyarakat untuk mencari rezeki. Sebagian masyarakat memilih membuka usaha seperti warung kelontongan, tambal ban hingga rest area. “Begitu lihat jalan jadi, langsung pada buka warung. Jualan bensin, warung makan dan macam-macam. Ya itu karena yang kewat ramai,” jelas Baehaqi.

Dia mengungkapkan, sebelum jalan dibangun masyarakat cukup perihatin karena jalan menuju Banjarnegara ini terputus akibat jalan rusak. Padahal jalan ini cukup berarti bagi warga karena sebagai akses untuk membawa hasil pertanian.

Kondisi ini bahkan telah berlangsung selama belasan tahun lamanya. “Dulu itu sempat dibangun, tapi rusak lagi kena longsor. Orang sini sebagian pergi ke Banjarnegara karena lebih dekat,” ucapnya. (fid/pra)

Lainnya