Neutron Yogyakarta

Cegah Penyalahgunaan Narkoba sejak Dini, Pelajar Ikuti Sosialisasi dan Edukasi dari Kesbangpol

Cegah Penyalahgunaan Narkoba sejak Dini, Pelajar Ikuti Sosialisasi dan Edukasi dari Kesbangpol
POSITIF - Belum lama ini siswa SMPN 2 Playen mengikuti sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).(Kesbangpol Kabupaten Gunungkidul)

RADAR MAGELANG – Upaya memutus rantai peredaran narkoba sejak dini perlu menjadi perhatian banyak pihak. Pemkab Gunungkidul mengawalinya dengan sosialisasi dan edukasi kepada pelajar. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemkab Gunungkidul Johan Eko Sudarto mengatakan, setiap Senin ada agenda sosialisasi bahaya narkotika di sekolahan. Harapannya, calon penerus generasi bangsa dapat terlindungi dari ancaman barang haram tersebut.”Sosialisasi dilakukan mulai pendidikan TK hingga SMA sederajat,” kata Johan Selasa (27/6).

Dia menjelaskan, pencegahan sejak dini terhadap bahaya narkotika khususnya bagi anak-anak sangat penting. Mantan panewu Ponjong itu mengingatkan, berdasarkan data, dalam dua tahun terakhir ratusan pelajar tersandung kasus penyalahgunaan narkotika.”Tahun 2021 ada 63 kasus, sebagian besar pengedar yakni 57 kasus. Di 2022, dari total 62 kasus,  54 di antaranya pengedar,” ujarnya.

Di antara peserta didik terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Mereka pengedar dan juga pemakai jenis pil sapi. Oleh sebab itu bersama dengan instansi terkait menggencarkan sosialisasi.”Bagaimana antisipasi bahaya narkoba dan menguatkan karakter anak melalui wawasan kebangsaan,” ucapnya.

Baca Juga: Seluruh UPT Bersih dari Narkoba, Kemenkumham DIJ Raih Penghargaan BNN RI

Baru-baru ini, sebanyak 40 Siswa SMP N 2 Playen mengikuti sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Menurutnya, narkoba merupakan bahaya laten dan sangat krusial sehingga harus diperangi. Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan, letak geografis Gunungkidul yang berbatasan langsung dengan lima kabupaten dan Samudera Hindia berpotensi muncul peredaran narkoba.
“Maka sosialisasi dijadikan sebuah momentum sebagai pondasi dan menjadi garda terdepan serta pilot project antisipasi narkoba di Kabupaten Gunungkidul,” kata Heri.

Dia berpesan kepada siswa agar pandai menjaga diri. Jika ada masalah hendaknya curhat atau konsultasi dengan orang tua maupun guru di sekolah. Jangan sampai lari kepada hal negatif seperti penyalahgunaan narkotika dan zat-zat terlarang lainnya. (gun/din/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version