Neutron Yogyakarta

Sudah Terjual Lebih 60 Persen Tiket

Sudah Terjual Lebih 60 Persen Tiket

RADAR MAGELANG – Menjelang libur panjang Idul Adha 2023, arus pelanggan KA di Daop 6 mulai terjadi peningkatan. Ini berdasarkan jumlah tempat duduk yang terjual sudah lebih dari 60 persen.

Manager Humas Daop 6 Jogjakarta Franoto Wibowo mengatakan, sebanyak 25 KA jarak jauh dioperasikan dengan jumlah 93.890 tempat duduk untuk melayani pelanggan selama libur panjang Idul Adha pada periode 26 Juni hingga 2 Juli 2023

KA tersebut merupakan keberangkatan awal dari seluruh stasiun Daop 6 Jogjakarta.

“Kami mengimbau kepada pelanggan untuk dapat merencanakan perjalanannya dengan baik pada periode 26 Juni hingga 2 Juli 2023 dimana terdapat libur panjang Hari Raya Idul Adha 2023,” katanya kemarin (26/6).

Berdasarkan data Daop 6 Jogjakarta, per Minggu (25/6) pukul 14.00 dari sekian jumlah tempat duduk, sebanyak 62.924 atau 67 persen tempat duduk telah terjual dan menyisakan sebanyak 30.966 atau 32,9 persen tempat duduk.

Meski KA keberangkatan awal Daop 6 tersisa 32,9 persen, pelanggan masih bisa memanfaatkan tiket KA yang melintas dan berhenti di Daop 6 untuk naik turun pelanggan dengan tujuan favorit seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang.

Pelanggan dapat mengecek ketersediaan KA secara langsung dan anti ribet menggunakan aplikasi KAI Access, web kai.id, maupun channel penjualan lainnya.

“Selanjutnya kepadatan pelanggan di stasiun mulai terlihat di hari Selasa (27/7) dimana terjadi peningkatan kedatangan pelanggan. Berdasarkan data pada Minggu (25/6) pukul 14.00, terdapat total 15.407 pelanggan turun di semua stasiun Daop 6, lebih tinggi jika dibanding hari-hari biasa yang berada di kisaran 11 ribuan,” ujarnya.

Tingkat kedatangan pelanggan tercatat masih tinggi pada hari Rabu (28/7) dengan jumlah sebanyak 14.122 pelanggan.

Untuk tingkat keberangkatan dari seluruh stasiun Daop 6 juga mengalami peningkatan dari hari biasanya, khususnya pada Selasa (27/6) sebanyak 13.243 pelanggan.

Selain itu juga keberangkatan dari semua stasiun Daop 6 pada Minggu (2/7) terbilang mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu di angka 16.781 pelanggan.

“Daop 6 mengimbau agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan baik dan matang agar tidak kehabisan tiket KA pada periode 26 Juni hingga 2 Juli 2023,” tambahnya. (wia/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)