Neutron Yogyakarta

Tradisi Rasulan Pererat Tali Silaturahim

Tradisi Rasulan Pererat Tali Silaturahim
MERIAH - Kirab topeng dalam rangka bersih dusun Padukuhan Bobung, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Senin (26/6). Kegiatan ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.

RADAR MAGELANG – Rasulan atau bersih dusun menjadi tradisi tahunan yang rutin digelar setiap tahun. Salah satu bentuk perayaan pasca-panen yang diselenggarakan oleh masyarakat Jawa khususnya warga Kabupaten Gunungkidul.Dalam beberapa bulan terakhir, seantero kalurahan secara bergantian atau bersamaan menggelar acara adat tersebut. Seperti dilakukan warga di Desa Wisata Bobung, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk.

Panitia bersih dusun Padukuhan Bobung Suroso mengatakan, rasulan di wilayahnya dihelat pada Senin pon 26 Juni. Panitia mengambil tema rasulan ‘Bobung Nyawiji’ atau warga Bobung bersatu.”Ada empat rangkaian kegiatan dalam rasulan di tempat kami,” kata Suroso Selasa (27/6/23).

Diawali dengan kirab topeng dari poros baru jalan alternatif, kenduri, kembul bujono atau ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen dengan menyantap hidangan bersama-sama. Kemudian duduk lesehan dan diakhiri dengan pertunjukan seni budaya.”Setelah kirab finish di area Pendopo Joglo Puratama Wisata Bobung,” ujarnya.

Baca Juga: Tradisi Rasulan Perkuat Tali Silaturahim

Seni pertunjukan juga melibatkan atraksi tari anak-anak dan tari kreatif topeng Gunungsari kembar. Pihaknya mengaku bersyukur seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar. Desa Wisata Bobung sendiri selama ini dikenal sebagai sentra kerajinan topeng kayu. Sempat tiara karena dampak pandemi Covid-19.”Alhamdulillah belakangan prospek bisnis perajin topeng kayu berangsur membaik,” jelasnya.

Dukuh Bobung  Ari Iswanto berharap tradisi rasulan dapat terus lestari. Dia berharap kerukunan antar warga dapat terus terjalin sehingga terwujud kehidupan yang harmonis.”Mari kita bersama-sama mengelola potensi wilayah demi kesejahteraan bersama,” kata Ari. (gun/din) 

Lainnya