Neutron Yogyakarta

Bantu Masyarakat Tak Mampu Nikmati Daging Kurban

Bantu Masyarakat Tak Mampu Nikmati Daging Kurban

RADAR MAGELANG – Kegiatan sosial berupa gerakan masak daging kurban kembali hadir pada momentum Idul Adha. Gerakan ini sebagai upaya membantu masyarakat kurang mampu berkesempatan makan masakan daging kurban. Kali ini memasak gratis digelar di Kawasan Masjid Gedhe Kauman Jogja.

Founder Ekplorasa Nusantara Jawel Husin mengatakan, kegiatan ini sudah ke enam kalinya digelar. Sasaran utama tahun ini meliputi buruh/pekerja, juru becak, juru parkir, kuli lepas, pemulung, maupun warga kurang mampu di Jogja terutama sekitar Malioboro-Keraton.
“Kami menyiapkan dapur umum menerima daging kurban yang didapat oleh saudara-saudara kurang mampu, yang kemudian memilih dua jenis masakan,” katanya kepada Radar Jogja Rabu (28/6/23).

Husin menjelaskan kegiatan amal tahunan itu bertujuan bagi mereka yang tidak sempat bisa memasak daging kurban karena harus bekerja. Tidak memiliki cukup uang untuk membeli bumbu. tidak memiliki peralatan masak, atau tidak bisa cara mengolah daging kurban. “Ini kesempatan mereka bisa menikmati masakan daging kurban, dan (daging) tidak dijual,” ujarnya.
Sebanyak 50 chef profesional dari hotel berbintang, koki restoran, pelaku kuliner, dan di bantu oleh mahasiswa dan pelajar bidang kuliner yang berkompeten terlibat dalam gerakan memasak daging kurban tersebut.

Baca Juga: Wajib Ramah Lingkungan, DLH Bantul Awasi Penggunaan Kemasan Daging Kurban

Awalnya para chef ini karena kegeliasahan mereka pemberian daging kurban untuk masyarakat kurang mampu itu justru dijual karena alasan tertentu. “Kalau dijual kan hilang juga kesmpatan mereka makan daging. Karena kami tukang masak ya kita ngamalnya lewat tenaga kami memasakin mereka,” jelasnya. (wia/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)