RADAR MAGELANG – Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa atau Doktor Kehormatan bidang Humane Letters dari Northern Illinois University(NIU). Seremonial pemberian anugerah ditandai dengan pemindahan tali toga dan penyerahan ijazah dari Executive Vice President and Provost NIU Dr Laurie Elish-Piper di Pendopo kampus Universitas Widya Mataram (UWM), Rabu (28/6/23).
Penganugerahan ini disaksikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hemas, dan sejumlah keluarga. Putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X ini menerima anugerah ini berdasarkan surat yang dikirimkan oleh Northen Illionis University pada 8 Desember 2022.
Dalam pidato ilmiahnya, GKR Mangkubumi menyampaikan, gelar ini menjadi pengingat bahwa perjalanan tidak berhenti sampai di sini. Melainkan menandai babak baru dalam komitmen seumur hidup untuk terus mendobrak batas-batas pengetahuan, memupuk inovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat. “Saya menerima kehormatan ini dengan penuh kerendahan hati dan dedikasi. Karena saya tahu bahwa kehormatan ini disertai dengan tanggung jawab yang besar untuk terus berjuang mencapai yang terbaik, menginspirasi orang lain, dan membuat perbedaan yang positif di dunia,” katanya.
Baginya ini adalah penghargaan yang luar biasa.Terlebih lagi penghargaan ini diberikan oleh perguruan tinggi yang terkemuka di dunia, yaitu Northern Illinois University.
GKR Mangkubumi menjelaskan inspirasi terbesar dalam hidupnya baik ketika sedang belajar, bekerja, dan berorganisasi berasal dari keteladanan para leluhur yang selalu mengajarkan kebaikan utama melalui filosofi dasar yaitu Hamemayu Hayuning Bawana yang merupakan salah satu ajaran sekaligus visi yang diusung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I.”Hamemayu Hayuning Bawana adalah filosofi hidup untuk membuat dunia menjadi hayu (indah), rahayu (selamat dan lestari),” tegasnya.
Bagi GKR Mangkubumi konsep dasar Hamemayu hayuning bawana merupakan “tuntunan” atau moral guidance agar sikap dan perilaku kita sebagai manusia selalu mengutamakan harmoni, keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam lingkungannya.”Saya belajar menambah ilmu pengetahuan maupun pergaulan sosial melalui dinamika dalam berbagai macam organisasi atau lembaga, di antaranya Karang Taruna, KNPI, gerakan Pramuka, Kadin DIJ, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Laurie Elish-Piper mengungkapkan, bahwa anugerah doktor honoris causa yang diberikan kepada GKR Mangkubumi yang saat ini aktif pada berbagai organisasi karena telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat. Khususnya di bidang pendidikan, cultural curation, social advancement, and advocacy.
Baca Juga: GKR Hemas Pastikan Anggaran dari Pemerintah Tersalurkan ke Masyarakat
Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, peristiwa penganugerahan ini sungguh memberikan kesan mendalam, membahagiakan dan membanggakan. Sebab penganugerahan ini dapat dimaknai sebagai wujud eratnya persahabatan antarbangsa, khususnya Amerika dan Indonesia. “Hari ini merupakan kehormatan bagi saya pribadi, keluarga, dan Keraton Jogjakarta,” ucapnya.
Momentum itu juga tonggak awal pengembangan persahabatan yang beralaskan kebudayaan ke depan. Tindak lanjutnya menjadi sangat indah, jika bisa dilakukan pengembangan kreasi budaya kreatif antara Keraton Jogjakarta dan NIU. Seiring kerjasama akademik, khususnya di bidang humaniora antara NIU dengan Universitas Widya Mataram. “Tentu, semuanya dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia, seiring makna budaya sebagai pedoman hidup dan menjadi pemandu peradaban,” tandasnya.(cr2/din)