Neutron Yogyakarta

Klaim Keterisian TKP ABA Membaik

Klaim Keterisian TKP ABA Membaik
Pengelola Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali (TKP ABA) mengklaim jumlah kendaraan yang parkir di kawasan ini semakin membaik.ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Pengelola Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali (TKP ABA) mengklaim jumlah kendaraan yang parkir di kawasan ini semakin membaik.Keberadaan area parkir ini berangsur sudah mulai bermanfaat bagi penggunanya. Kebermanfaatan tersebut seiring diberlakukannya full pedestrian Malioboro.

Pengelola TKP ABA Doni Rulianto mengatakan, fenomena ini karena masyarakat atau pengunjung Malioboro mulai menyadari lokasi parkir terdekat. Salah satunya di TKP ABA. Itu berlaku untuk warga Jogja maupun luar Jogja. “Sebab tak sedikit pengunjung ingin menikmati suasana Malioboro dengan berjalan kaki,’’ ujarnya.

Terlebih pukul 18.00-21.00 Jalan Malioboro diterapkan full pedestrian. Artinya kawasan Malioboro bebas dari kendaraan bermotor kecuali kendaraan umum Trans Jogja serta kendaraan pelayanan masyarakat seperti truk pengangkut sampah, ambulans, dan mobil pemadam kebakaran.
Keberadaan TKP ABA, selain mengakomodasi para pengunjung juga para karyawan yang bekerja di toko Jalan Malioboro. Pengelola mencatat kapasitas kendaraan roda dua di TKP ABA sekitar 1.000 unit di lantai dua.

Baca Juga: Halaman Parkir Kantor Kejari Jogja Ada Garis Warna Pink, Ini Alasannya

Perhitungannya untuk Jumat, Sabtu, Minggu bisa terisi sekitar 50 sampai 75 persen dari kapasitas. Sementara, jika dihitung sampai lantai di atas kapasitasnya bisa mencapai 2.000 unit. “Memang kadang ada weekend sampai full, sampai ke lantai atas paling memakai tempatnya 20 persen dari kapasitas. Nggak sampai membeludak,” jelasnya.

Menurutnya, fenomena parkir liar di sekitar TKP ABA kebanyakan justru mobil. Ini karena terbatasnya lahan parkir mobil sehingga pengguna mobil masih kucing-kucingan dengan petugas. Sekalipun di sana sudah ada rambu-rambu dilarang parkir. “Kalau di sini khusus bus pariwisata dan motor,” tambahnya.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Jogja, Golkari Made Yulianto mengatakan, volume kendaraan di Jogja memang lebih banyak dari kantong yang tersedia. Kondisi inilah yang membuat tempat-tempat parkir di sejumlah tempat selalu penuh. Apalagi saat akhir pekan dan libur panjang. “Ketersedian parkir di Jogja tidak seimbang dengan jumlah volume kendaraan,’’ jelasnya.

Baca Juga: Biang Macet,  Jalan Pasar Kembang Steril dari Parkir

Khusus fenomena parkir liar di Jalan Pasar Kembang, menurutnya jumlahnya berkurang drastis. Masyarakat sudah paham larangan parkir di area tersebut. Kalau pun ada yang masih liar, itu memang kesadaran yang kurang. Bukan karena ketidaktahuan. “Kami sudah mendirikan water barrier tujuannya bebas parkir termasuk kami tindaklanjuti dengan penjagaan dan giat-giat penegakan hukum. Sekarang jauh lebih tertib dibandingkan bulan kemarin,” jelasnya.

Setiap hari bahkan di libur panjang, pihaknya beserta jajaran kepolisian melakukan penertiban dan penegakan hukum. Mulai dari tilang hingga pengembosan. Cara ini juga cukup efektif.”Ya memang harus sabar. Orang cenderung mau enaknya lah, yang paling dekat ke Malioboro,” imbuhnya.

Di sisi lain, memang ada beberapa parkir liar yang sengaja membuka parkir di area terlarang itu. Termasuk di Jalan Mataram. Menurutnya, memang pekerjaan rumah (PR) bersama untuk melakukan proses penertiban terus menerus.”Ada orang-orang yang tidak bertanggungjawab mengarahkan parkir di situ. Kami sebut pelaku parkir ilegal,” tegasnya.

Baca Juga: Benahi Taman Parkir Depan Pasar Argosari

Partisipasi seluruh elemen masyarakat diperlukan. Sebab ada keterbatasan jumlah petugas jaga. Sehingga diharapkan elemen masyarakat ikut memberikan pemahaman dan kesadaran.(wia/lan/din)

Lainnya