Neutron Yogyakarta

Gencarkan Kurangi Residu Sampah Anorganik, Pemkot Jogja Lakukan Kerja Sama dengan Swasta

Gencarkan Kurangi Residu Sampah Anorganik, Pemkot Jogja Lakukan Kerja Sama dengan Swasta

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kota Jogja dinilai cukup berhasil menekan sampah anorganik. Sebanyak 75 ton sampah per hari berhasil ditekan melalui program zero sampah anorganik. Program lanjutannya ialah gerakan zero sampah anorganik plus. Fokus pada pengelolaan residu sampah plastik dan laboratorium pengolahan sampah rumah tangga perkotaan atau disebut Laron Sarungan.

Sekda Kota Jogja sekaligus Ketua Forum Bank Sampah Kota Jogja Aman Yuriadijaya mengatakan, apabila dikalkulasi dari 300 ton sampah yang dihasilkan dalam sehari, pengurangan 75 ton sehari sama dengan 25 persen.”Artinya sampah anorganik sudah clear atau berhasil. Makanya sekarang kita coba gulirkan gerakan zero sampah anorganik plus,” ujarnya pada peluncuran pengelolaan residu sampah plastik dan Laron Sarungan di TPST Nitikan, Selasa (4/7/23).

Melalui gerakan zero sampah anorganik plus, maka fokusnya mengatur distribusi sampah residu plastik. Ada enam pihak swasta yang digandeng Pemkot Jogja untuk menerima residu tersebut. Mereka berasal dari Boyolali Jawa Tengah, Bantul, dan Gunungkidul. Mereka selama ini memanfaatkan residu sampah plastik menjadi bahan bernilai kerajinan dan paving block.

Baca Juga: Pesantren Didorong Mengelola Sampah Secara Mandiri

Secara teknis, jenis sampah residu dari rumah tangga akan dikelola melalui Laron Sarungan yang ada di TPST Nitikan. Selanjutnya dipres dengan mesin, kemudian disalurkan ke pihak swasta yang sudah menjalin kerja sama.”Dengan pola tersebut maka hingga akhir tahun ini, volume sampah yang disetorkan ke TPA Piyungan bisa berkurang hingga 100 ton per hari,” ujarnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja Ahmad Haryoko mengatakan, program gerakan zero sampah anorganik, agar semua sampah bisa dimanfaatkan. Itu dilakukan sekaligus upaya menyelamatkan TPST Piyungan. “Di depo-depo itu memilah sampah, kemudian residu ini diambil setiap hari dibawa ke sini. Kami press dan dibikin kotak-kotak. Kami kirim ke mitra,” ujarnya. (lan/din)

Lainnya

Exit mobile version