RADAR MAGELANG – Sistem proteksi kebakaran bangunan dan gedung di Kota Jogja masih minim. Hanya sekitar 30 persen yang sudah memenuhi standar keamanan kebakaran. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja Octo Noor Arafat menyebut, 30 persen tersebut kategorinya sangat baik.
Menurutnya, optimalisasi pengawasan maupun inspeksi terhadap bangunan gedung terus dilakukan. Itu dilakukan sebagai salah satu upaya preventif mencegah kebakaran dan meminimalisasi korban jiwa.”Ada gedung-gedung yang risiko menengah tinggi terhadap bahaya kebakaran, kamilakukan inspeksi,” ujarnya.
Kegiatan inspeksi dilakukan secara rutin setiap tahun. Lalu pada akhir tahun diumumkan gedung mana saja yang kategori rendah maupun tinggi resiko kebakarannya. Lalu dicatatkan dalam satu sistem. Sistem ini untuk melihat bagaimana progres masing-masing gedung. “Apakah mereka memperbaiki sistem yang sebelumnya sudah kami evaluasi atau stagnan pada data lama,” jelasnya.
Baca Juga: Gedung dan Bangunan di Jogja Baru Punya Standar Keamanan Kebakaran 30 Persen
Selanjutnya, pemilik gedung maupun manajeman gedung didorong untuk melakukan kegiatan simulasi penanggulangan kebakaran. Termasuk memastikan sistem keamanan dan sumber daya manusia. Memastikan apakah SDM mereka siap ketika ada kejadian kebakaran.
Mereka juga didorong agar memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap bahaya kebakaran. Komitmen mereka terhadap pentingnya upaya pencegahan kebakaran harus ditekankan. Menurut Octo, biaya pencegahan jauh lebih sedikit dibandingkan jika sudah kejadian. “Karena cost-nya besar untuk melakukan upaya perbaikan sarana prasarana. Tapi lebih baik kita mencegah daripada terjadi kebakaran,” ujarnya.
Selain gedung perkantoran, inspeksi menyasar SPBU, toko kelontong, restoran, hotel hingga perbankan.”Yang memang aktivitas tinggi di sana dan mungkin di malam hari relatif kurang kondusif jika terjadi kebakaran,” ujarnya.
Baca Juga: Petugas Pemadam Kebakaran Harus Tahu Cara Menyelamatkan Diri
Sebelumnya, pada Senin (10/7/2023) dini hari sekitar pukul 00.20 sebuah ruko terbakar di kawasan Malioboro. Dalam kebakaran tersebut tidak ada korban. Namun sejumlah barang-barang mengalami kerusakan. “Penyebab kebakaran diperkirakan karena human error atau kelalaian. Tidak ada korban jiwa,” ujar Kasi Ops Pengendalian dan Pemadaman Kebakaran Damkarmat Kota Jogja Mahargyo. (lan/din).