Neutron Yogyakarta

Kasus Stunting di Kulon Progo Masih Tinggi

Kasus Stunting di Kulon Progo Masih Tinggi
KADER: Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-30 di Bumi Perkemahan Lembah Pundhung Pereng, Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah.HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Data BPS dan BKKBN tahun 2022 menyebut kasus stunting di Kulon Progo berada pada angka 15,8 persen. Jumlah itu berbeda dengan data dari kader-kader di lapangan yang hanya 9,8 persen by name and by address. Kendati ada perbedaan data, Pemkab Kulon Progo tetap akan fokus mengoptimalkan peran kader-kader di setiap kalurahan.

“Fokusnya menekan angka stunting dengan mengaktifkan kader-kader di lapangan,” ucap Kabid Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas PMD Dalduk dan KB) Kulonprogo Mardiya di sela puncak peringatan ke 30 Hari Keluarga Nasional di Bumi Perkemahan Lembah Pundhung Pereng, Jatirejo, Lendah, Kamis (20/7/23).

Menurutnya, peringatan Harganas merupakan kegiatan rutin tahunan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya peran dan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan generasi bangsa yang berkualitas. Adapun sejumlah kegiatan yang digelar dalam peringatan kali ini. Di antaranya senam, penyuluhan kesehatan, pemberian bantuan, penyerahan hadiah Bina Keluarga Sejahtera, pelantikan DPC dan pengukuhan Forum Genre Kabupaten serta kegiatan lainnya.”Kami juga melantik BPC AKU Kulon Progo, Forum Genre Kabupaten Kulon Progo dan Duta Genre Kalurahan serta penyerahan hadiah lomba bina keluarga sejahtera tingkat kabupaten,” ujarnya.

Baca Juga: 2024, Stunting di DIJ Ditarget Turun Menjadi 14 Persen

Plh Bupati Kulon Progo Triyono menambahkan, peringatan ini merupakan momentum untuk terus meningkatkan kualitas keluarga dan menuntaskan stunting di Kulon Progo. Meningkatkan kualitas keluarga yang harus semangat menuntaskan stunting di Kulon Progo. “Ini sesuai dengan tema Harganas tahun ini yakni Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju,” katanya.

Diungkapkan, semua menyadari bahwa stunting harus ditekan semaksimal mungkin agar tidak kehilangan generasi yang akan memimpin bangsa khususnya Kulon Progo ke depan. “Kulonprogo angka stunting masih tinggi, Pemkab Kulon Progo terus mengintervensi penuntasan angka stunting di Kulon Progo by name and by address serta mengoptimalkan kader-kader di setiap kalurahan,” ungkapnya. (tom/din)

Lainnya

Exit mobile version