Neutron Yogyakarta

Pemkab Komitmen Mendorong Mekanisasi Pertanian

Pemkab Komitmen Mendorong Mekanisasi Pertanian
UNTUK KADANG TANI: Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyirami mesin combine harvester dengan air kendi. Harapannya, alsintan bantuan itu bermanfaat untuk para petani. Zakki Mubarok/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Pemkab Bantul terus berupaya mendorong mekanisasi pertanian. Itu, antara lain, ditandai dengan pemberian bantuan alat pertanian modern kepada sejumlah kelompok tani (klomtan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan). Kebijakan ini dilakukan di antaranya untuk mempertahankan Kabupaten Bantul sebagai lumbung pangan di DIJ.

“Sektor pertanian juga membentuk PDRB (produk domestik regional bruto) terbesar kedua setelah industri,” jelas Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat penyerahan bantuan alsintan di pendopo Pemda 2 Manding kemarin (24/7).

Yang dimaksud dengan PDRB terbesar kedua adalah sektor pertanian menjadi salah satu penopang utama perputaran ekonomi di Bumi Projotamansari. Tidak sedikit warga yang menggantungkan hidupnya di sektor ini. Berdasar data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, jumlah petani di Kabupaten Bantul mencapai 62 ribu orang.

Menurutnya, mekanisasi pertanian merupakan bentuk pemanfaatan perkembangan teknologi. Toh, penggunaan alsintan terbukti lebih efektif dan efisien. Karena itu, Halim mendorong para petani terbuka dengan perkembangan zaman. Tidak melulu mengandalkan model pertanian peninggalan nenek moyang.

“Selain mekanisasi, ada juga elektrifikasi dan digitalisasi. Jadi, teknologi pertanian sekarang sudah sangat maju,” ungkapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Joko Waluyo mengungkapkan hal senada. Joko menyebut ada beberapa alsintan yang diserahkan kepada gapoktan kali ini. Yakni, lima combine harvester besar, dua belas cultivator, delapan pompa air, serta empat unit hand sprayer.

“Anggarannya berasal dari DAK (dana alokasi khusus),” sebutnya.

Joko berpendapat dinasnya tetap berupaya mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat. Agar Kabupaten Bantul tiap tahun bisa mendapatkan alokasi bantuan alsintan. Mengingat, jumlah klomtan maupun gapoktan sangat banyak. Klomtan, misalnya, ada 860 kelompok. Semuanya membutuhkan alsintan.

“Kabupaten Bantul sudah lama tidak mendapatkan bantuan,” katanya.

Jika bantuan alsintan terus mengalir, pejabat yang tinggal di Kapanewon Sewon ini optimistis sektor pertanian bisa konsisten menjadi salah satu penopang utama perekonomian.

Turut hadir dalam penyerahan bantuan, antara lain, Anggota DPR RI My Esti Wijayati dan Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo. (zam)

Lainnya

Exit mobile version