Neutron Yogyakarta

Gelar Winongo Jogja River Festival 2023

Gelar Winongo Jogja River Festival 2023
Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja, Wahyu Hendratmoko.Wulan Yanuarwati/ Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Dinas Pariwisata Kota Jogja akan menggelar Winongo Jogja River Festival (WJRF) pertama kalinya mulai hari ini dan besok. WJRF berlokasi di bantaran Sungai Winongo. Tepatnya di sebelah selatan Jembatan Tukangan Kulon, yang menghubungkan Kelurahan Pringgokusuman dan Tegalrejo.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja Wahyu Hendratmoko memastikan sampah bakal terkendali saat festival berlangsung. Koordinasi telah dilakukan, mengingat kondisi saat ini sedang darurat sampah, buntut ditutupnya TPST Piyungan di Bantul. Dispar sudah berkoordinasi dengan teman-teman Kemantren Gedongtengen dan Tegalrejo. “Mereka akan menyiapkan tempat-tempat sampah yang akan terpilah sebelumnya,” ujarnya, Kamis (27/7/23).

Tujuannya agar sampah yang dihasilkan dari kegiatan ini semua sudah terpilah dengan rapi. Mana yang bisa direcycle melalui bank sampah, mana yang bener-bener residu dan organik yang bisa kita kirim ke pembuangan akhir.

Baca Juga: Harusnya Rp 300 Juta, Anggaran Rp 50 Juta Tiap Padukuhan di Bantul untuk Penanganan Sampah Masih Kurang

Serangkaian acara menarik bakal digelar di WJRD. Di antaranya lomba mural, lomba lukis anak, pentas seni anak sekolah, bazaar ekonomi kreatif hingga lomba cosplay. Ada juga talkshow tentang peran masyarakat dalam pengelolaan Sungai Winongo dan berbagai penampilan seni lainnya.Acara ini tujuannya juga memecah kunjungan wisata. Selama ini hanya fokus Tugu, Malioboro, Keraton (Gumaton). “Kami coba pecahkan dengan membuat tempat wisata baru, sama hal nya yang dilakukan di Kotabaru,” ujarnya.

Acara juga menghadirkan tradisi budaya Memetri Sungai dan Tumbuk Ageng-Angon Bocah yang merupakan tradisi masyarakat Pringgokusuman dan Tegalrejo. Kegiatan ini sudah dilaksansakan secara turun menurun.

WJRF mengambil tajuk Urban Space, Urban Culture. Tema urban space selaras dengan fungsi bantaran Sungai Winongo sebagai ruang publik masyarakat urban. Sementara, urban culture merupakan wujud dari semangat pemeliharaan sungai melalui Budaya Memetri.
Kepala Bidang Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kota Jogja Yurnelis Piliang mengatakan festival merupakan daya tarik alam dan budaya yang ada di Sungai Winongo. Bentang alam Sungai Winongo dan tradisi Memetri Sungai merupakan dua hal yang potensial untuk dijadikan sebagai atraksi.Harapannya, festival ini akan mendorong terwujudnya Sungai Winongo sebagai salah satu destinasi wisata baru di kawasan barat Kota Jogja. “Selain ditujukan sebagai sarana rekreasi, festival ini juga ditujukan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan sungai,” ujarnya. (lan/din).

Lainnya