Neutron Yogyakarta

Ada Tumpukan Sampah, Taman Pintar Gandeng Satpol PP

Ada Tumpukan Sampah, Taman Pintar Gandeng Satpol PP
MENGGANGGU: Seorang pejalan kaki melintas di dekat tumpukan sampah di trotoar di luar pagar Taman Pintar. Menghindari pembuangan sampah sembarangan Taman Pintar akan menggandeng Satpol PP Kota Jogja. (Guntur Aga Tirtana)

RADAR MAGELANG – Tumpukan sampah terlihat di kawasan pedestrian Taman Pintar, Kamis (3/8). Kepala Seksi Kerja Sama dan Pemasaran Taman Pintar Mila Azkalifa memastikan sampah-sampah tersebut bukan berasal dari aktivitas di dalam Taman Pintar.

Hanya saja, dia tidak mengetahui secara pasti dari mana sampah-sampah itu berasal. Tumpukan sampah di kawasan luar Taman Pintar juga bukan terjadi sekali ini saja. Mila mengatakan, sering kali tumpukan sampah terjadi di  sisi timur luar Taman Pintar. “Tapi (sampah) di dalam Taman Pintar sendiri jelas tidak dibuang di luar Taman Pintar. Kalau ada tumpukan, tidak kami tumpuk di depan, tapi di belakang,” ujar Mila saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (3/8).

Untuk mengondisikan sampah di luar area Taman Pintar, Mila turut berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Jogja. Ini lantaran beberapa kali dia menemui pemulung ataupun masyarakat yang membuang sampah di luar area Taman Pintar. Menurutnya, tumpukan sampah itu akan memberikan citra buruk bagi pariwisata Kota Jogja. “Taman Pintar menjadi salah satu destinasi rujukan rombongan wisatawan. Dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan wisatawan,” tambahnya.

Mila mengatakan, dalam keadaan normal Taman Pintar memproduksi hingga 240 liter sampah. Didominasi oleh sampah kemasan makanan, cup plastik, sisa makanan, sampah daun, hingga sterofoam dan mika. Dia menambahkan Taman Pintar telah memiliki sistem untuk mengolah sampah-sampah tersebut secara mandiri. Sistem itu disebut Integrative Eco Management.

“Untuk sampah organik kami memanfaatkan magoot. Sisa makanan darj food court kami berikan ke lalat hitam yang kami pelihara. Untuk daun-daun kita cacah dulu kemudian kita buat kompos. Pakai biopori juga ada,” jelasnya

Tak hanya mengolah sampah organik, Taman Pintar bahkan juga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pengolahan sampah anorganik. Upaya-upaya pengolahan sampah tersebut mampu mengurangi besaran sampah hingga tersisa 80 liter. Sisa sampah tersebut merupakan sampah-sampah residu campuran.

“Dengan berjalannya waktu dengan sampah yang ada sudah berkurang yang kami setorkan ke DLH. Meskipun akhir-akhir ini ada even Pasar Kangen di sebelah Taman Pintar yang akses jalurnya terbuka. Sehingga sampahnya meningkat lagi,” ujarnya.

Mila memastikan edukasi kepada para pengunjung untuk sadar memilah sampah sudah dilakukan. Selain dengan cara menyediakan tempat sampah untuk sampah organik dan anorganik, beberapa zona di dalam Taman Pintar juga didesain untuk memberi edukasi secara khusus tentang kebiasaan membuang sampah.

Sekretaris Daerah Kota Jogja Aman Yuriadijaya mengimbau wisatawan untuk bertanggung jawab atas masing-masing sampahnya. Apabila wisatawan tak ikut berperan dalam mengurangi sampah, dikhawatirkan nantinya Kota Jogja akan penuh dengan sampah. Apalagi, wisatawan di Kota Jogja rata-rata datang secara rombongan.”Sebagian besar wisatawan kita ini kan wisatawan masal, bawa bus. Setiap Sabtu, Minggu bisa sekitar 200 sampai 300 bus masuk kota. Bahkan kalau long weekend bisa sampai 500 bus,” imbaunya. (isa/pra)

Lainnya