Neutron Yogyakarta

Proyek Pengangkatan Sungai Bawah Tanah Dimulai

Proyek Pengangkatan Sungai Bawah Tanah Dimulai
CEK DEBIT AIR- Kepada Kabid Keterpaduan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air (KPISDA) Serayu Opak, Yuliana Tandju Dirut PDAM toto sugiharta, STP menunjukan debit air di SBT Ngobaran akhir pekan lalu. DOK PDAM

RADAR MAGELANG – Satu lagi proyek strategis akan dikerjakan tahun ini. Yakni, normalisasi sungai bawah tanah (SBT). Program mengangkat air dari dalam perut bumi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Akhir pekan lalu, Badan Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) melakukan survei debit SBT Ngobaran Kanigoro, Saptosari dan meninjau ke lokasi reservoir penunjang.Diketahui, debit SBT mempunyai total kapasitas 200 liter per detik. Sekarang baru diproduksi dengan kapasitas 40 liter per detik. Menjangkau di tiga wilayah pelayanan, meliputi Kapanewon Paliyan, Saptosari, dan Panggang.

Direktur Utama (Dirut) PADAM Tirta Handayani Toto Sugiharta mengatakan, kedatangan tim dari BBWSSO di kantor PDAM Cabang Ngobaran, sekaligus membahas kesiapan pelaksanaan optimalisasi SBT.”Kemitraan ini akan menjadi langkah maju bagi kami dalam meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Gunungkidul,” kata Toto Sugiharta Minggu (6/8/23).

Baca Juga: Dimulai, Proyek Pengangkatan Sungai Bawah Tanah Senilai Rp 30 Miliar

Diakui, kurangnya pemenuhan kapasitas produksi air bersih tersebut menjadi kendala terutama di 3 wilayah kapanewon tersebut. Masih dilakukan pelayanan produksi air dengan sistem gilir dengan jumlah 20 Ribu Sambungan Rumah (SR) terpasang.”Dari kajian yang dilakukan PDAM Tirta Handayani sangat diperlukan adanya peningkatan kapasitas produksi,” ujarnya.

Harapanya peningkatan kapasitas dari 40 liter per detik menjadi 140 liter per detik, terjadipenambahan debit kapasitas produksi 100 liter per detik. Bisa menjangkau 10 ribu SR wilayah Kapanewon Paliyan, Panggang, Saptosari dan Purwosari.”Sekarang proses tender. Kami mengajukan Rp 45 miliar tahun ini di ACC Rp 30 Miliar. Mudah-mudahan yang Rp 15 Miliar bisa kita dapatkan lagi di Tahun Anggaran 2024,” ucapnya.

Kabid Keterpaduan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air (KPISDA) Serayu Opak Yuliana Tandju mengungkap pentingnya kolaborasi antara PDAM dan BBWSSO dalam rangka  pemenuhan kebutuhan air baku di Wilayah pelayanan PDAM Cabang Ngobaran secara kontinuitas.“Kami juga sangat bersyukur atas kerja sama ini baik dengan Pemkab Gunungkidul maupun dari PDAM Tirta Handayani,” kata Yuliana.

Baca Juga: Kandungan Bakteri dan Besi Tinggi, Warga Mantrijeron Diimbau Beralih ke PDAM

Ke depan bersama-sama mengupayakan dan mendukung program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan air baku secara kontinyuitas, pengelolaan sumberdaya air dan terlaksananya penambahan area pelayanan yang baru.”Optimalisasi SBT Ngobaran tersebut menggunakan dana APBN senilai Rp 28,5 Miliar meliputi Pembangunan intake, jaringan perpipaan dan biaya konsultan senilai Rp 1, 5 Miliar dengan total Rp 30 Miliar,” jelasnya.

Diharapkan, normalisasi SBT selesai tahun dan, dan sisa pengerjaan jaringan pipa lainya akan dilaksanakan tahun depan. Optimlisasi produksi pada Sungai Bawah Tanah Ngobaran diyakini mampu meningkatkan manajemen sumber daya air dan memenuhi kebutuhan air bersih secara berkelanjutan khususnya di wilayah Kapanewon Panggang, Saptosari, dan Paliyan. (gun/din)

Lainnya