RADAR MAGELANG – Suhu dan terik matahari pada puncak musim kemarau tahun ini harus diwaspadai. Terlebih pada saat daya tahan tubuh lemah, karena lebih rentan terkena berbagai penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, beberapa jenis penyakit akibat dari perubahan cuaca diantaranya berpotensi menular. Salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).”Perubahan suhu secara mendadak dapat memicu ketidakstabilan daya tahan tubuh, sehingga muncul berbagai penyakit,” kata Dewi, Selasa (8/8/23).
Kata dia, selain menjaga konsumsi air putih agar tidak dehidrasi, kesehatan kulit perlu dijaga. Beberapa kelainan kulit yang sering muncul saat musim panas adalah penyakit jamur. Masyarakat harus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).“Kami juga meminta masyarakat agar mewaspadai infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan radang mata akibat debu,” jelasnya.
Baca Juga: Awas Kebakaran! Sampah Melimpah di Musim Kemarau, Hindari Ini
Dia menjelaskan, penyakit ISPA tidak kenal musim. Meski demikian potensi ISPA mengalami peningkatan saat musim kemarau. Penyebabnya beragam, seperti karena kondisi udara hingga terpapar debu.”Penanganan mandiri bisa dilakukan dengan obat-obatan bebas terbatas di apotek. Atau dengan mengonsumsi minuman herbal seperti perasan air jeruk,” ujarnya.
Upaya dinkes untuk pencegahan, dengan mengoptimalkan program gerakan masyarakat sehat atau Germas. Supaya lebih efektif, dukungan dari stakeholder lain diperlukan agar ke depan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.“Suhu dan cuaca terik di Gunungkidul memang harus diwaspadai,” terangnya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Bidang P2P, Dinkes Kabupaten Gunungkidul Yuyun Ika Pratiwi menyoroti data kasus ISPA. Periode Januari-Juni 2023 tercatat ada 455 kasus. “Jumlah tertinggi awal tahun dengan 100 kasus. Februari turun 73 kasus, Maret 65 kasus, April 61 kasus, Mei 63 kasus, dan kembali naik Juni menjadi 94 kasus,” kata Yuyun.
Baca Juga: Puncak Kemarau, Tujuh Kapanewon Rawan Krisis Air Bersih
Secara akumulasi, dalam rentang 2022 tercatat ada sebanyak 859 kasus ISPA. Paling tinggi pada 2 bulan terakhir November sebanyak 94 kasus dan Desember sebanyak 97 kasus. Diharapkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan cara menjaga kesehatan kondisi tubuh.
Terpisah, anggota Komisi D DPRD Gunungkidul, Ari Siswanto di musim kemarau sejumlah penyakit muncul karena disebabkan kurangnya air bersih. Musim kemarau sering dikaitkan dengan berbagai keluhan penyakit menular. Terlebih pada saat daya tahan tubuh lemah, tubuh rentan terkena berbagai penyakit.“Salah satunya diare, bisa menular dan mengancam keselamatan jika tidak segera ditangani. Kami minta agar dinas terkait menggencarkan sosialisasi dan melakukan upaya-upaya pencegahan berbagai penyakit,” kata Ari. (gun/din)