Neutron Yogyakarta

Belum Tampung Sampah Hotel dan Restoran

Belum Tampung Sampah Hotel dan Restoran
Pemkab Sleman dipastikan masih membatasi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara.ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Pemkab Sleman dipastikan masih membatasi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Tamanmartani, Kalasan. Kondisi itu membuat sektor usaha perhotelan dan restoran di Sleman belum bisa melakukan pembuangan sampah dan memilih untuk mengelola secara mandiri.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman (DLH) Sleman Epiphana Kristyani mengatakan, pihaknya memang membatasi pembuangan sampah ke TPSS Tamanmartani sebesar 50 ton. Sehingga untuk sampah yang dihasilkan dari industri perhotelan dan restoran pun belum bisa dibuang ke TPSS yang baru beroperasi pada awal bulan Agustus lalu itu.

Sebagaimana diketahui, TPSS Tamanmartani resmi beroperasi pada Senin (7/8) lalu. TPSS yang terletak di Padukuhan Kebon, Tamanmartani, Kalasan itu memiliki kapasitas sebesar 1.500 ton atau setara dengan 3.750 meter kubik. Sementara untuk bentuk fisik TPSS-nya berupa kolam dengan lebar 3.000 meter dan kedalaman 1,5 meter. Kehadiran TPSS tersebut diklaim mampu mengatasi permasalahan sampah di Sleman selama 45 hari semenjak dibuka dengan batas pembuangan 50 ton perhari.

Baca Juga: Baru Beroperasi, TPSS Tamanmartani Belum Tampung Sampah Hotel dan Restoran

“Iya betul (TPSS Tamanmartani belum bisa menampung sampah dari hotel dan restoran). Karena baru kami atur maksimal (pembuangan) per hari 50 ton,” ujar Epiphana kepada Radar Jogja, kemarin (11/8).

Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman Joko Paromo menyatakan,  sampai saat ini pihaknya memang masih belum bisa melakukan pembuangan sampah ke TPSS Tamanmartani. Namun dirinya menyambut baik apabila kedepan sampah dari usaha hotel dan restoran di Sleman bisa dibuang ke lokasi tersebut.

Dengan masih belum adanya lokasi pembuangan, Joko mengaku, para anggotanya pun sampai saat ini masih mengelola sampah secara mandiri. Seperti sampah organik diolah menjadi pupuk atau pakan ternak. Serta sampah anorganik didaur ulang atau dijual kepada pengepul.
“Sampah hotel dan restoran akan dialokasikan Tamanmartani, merupakan wacana yang bagus. Namun saat ini masih dalam koordinasi masing-masing, sehingga kami masih mengelola sampah secara mandiri,” katanya. (inu/bah)

Lainnya