RADAR MAGELANG – Seniman cilik Samurai Jalu yang tergabung dalam Sanggar Daun memamerkan karya seni rupanya dalam pameran tunggal di Joning Artspace, Sewon, Bantul. Anak 10 tahun itu membawa 21 karya lukisnya dalam pameran yang berlangsung sejak 19-31 Agustus mendatang.
Kurator pameran Arik S Wartono mengatakan, pameran tunggal ini adalah yang pertama bagi seniman cilik asal Sidoarjo tersebut. Dia menjelaskan, sejak usia tiga tahun, Samurai Jalu sudah mulai melukis. Namun dia sempat lima tahun vakum melukis dan kembali melukis di usia sembilan tahun. “Dari karyanya ini terlihat Samurai sudah jauh lebih berani dalam mengeksplorasi gagasan. Hanya saja masih minim dalam wawasan teknis,” katanya Minggu (20/8/23).
Hal itu wajar mengingat anak seusia Samurai Jalu bila melukis menggunakan naluri. Bukan dengan konsep atau teori. Sebab usia anak-anak rata-rata belum memiliki wawasan soal komposisi lukisan. Menurut Arik, biasanya anak seusia Samurai lebih memilih objek tertentu untuk dieksplorasi. “Dia arahnya ke abstrak murni dan ini jarang untuk usia anak-anak,” jelasnya.
Baca Juga: Kencan Nonton Wayang, Sajikan Koleksi Karya Seni TBY
Dalam setahun terakhir, Samurai Jalu mulai berani melakukan eksplorasi teknis dengan mencoba berbagai macam eksperimen teknik melukis. Terutama media akrilik di atas kanvas dengan banyak memainkan brushstroke torehan cat langsung menggunakan jemari tangan. Serta sapuan kuas dan pisau palet dengan dipadu teknik ciprat dan lelehan cat.
Di tahun ini, setidaknya ada lima karya Samurai Jalu yang lolos pameran open call bersama para seniman dewasa. “Hasil dari eksplorasi selama setahun terakhir ini bisa kita lacak rekam jejak artistiknya dalam gelaran pameran tunggal Samurai Jalu yang pertama,” ucap Arik.
Pada usianya yang masih sangat belia, Samurai Jalu masih punya banyak peluang untuk mengembangkan karya-karyanya. Juga mengambil posisi penting dalam seni rupa kontemporer nasional atau bahkan internasional. “Harapannya dia lebih berani mengembangkan teknik melukis dengan material art eksperimental,” harap Arik.
Sementara itu, Samurai Jalu menjelaskan, selama ini dia sangat suka menggambar objek ikan dengan gaya abstrak ekspresionis. “Senang bisa dipamerkan dan dilihat banyak orang. Kalau laku bisa dijual,” ujarnya sembari malu-malu saat diwawancara media. (tyo/eno)