RADAR MAGELANG – Pencatatan ternak sebelumnya kurang maksimal dan rinci karena dilakukan secara konvensional. Namun hal ini menjadi peluang yang dimanfaatkan oleh Aifarm Muhammad Rizky Pratama. Dia berhasil membuat aplikasi Aifarm yang berfungsi untuk mendata ternak sejak Juni tahun lalau.
Disebutkan, ranah gerak Aifarm saat ini berfokus pada manajemen kambing ternak yang berkolaborasi dengan para peternak dari berbagai daerah di Indonesia. Aifarm kini menaungi setidaknya 280 peternakan dengan total 1.500 ekor ternak secara akumulatif.
“Ada 280 peternakan se-Indonesia yang sudah menggunakan Aifarm, paling jauh dari Aceh dan Sulawesi,” jelas Co Founder dan CEO Aifarm pada Radar Jogja kemarin (4/9).
Rizky menjelaskan, Aifarm berfungsi untuk melakukan pendataan bagi hewan ternak mulai dari silsilah, usia hidup, bahkan kualitas susu yang akan dihasilkan.
Dalam peruntukannya, para pegawai kandang akan mencatat performa dan kondisi ternak setiap harinya yang akan menghasilkan data penuh untuk selanjutnya ditabulasi. “Jadi acuannya data itu, setiap hewan punya nama sendiri-sendiri,” sambung Rizky.
Diakui Rizky, Aifarm saat ini juga memiliki sebuah program bernama Internet of Things (IoT). Yakni sebuah alat perah yang terintegrasi dengan aplikasi, program tersebut berfungsi ketika hasil pemerahan susu ternak dapat diukur dan dikirim datanya secara langsung ke server.
“Lewat IoT bisa tahu kualitas hingga jumlah susu yang dihasilkan,” lontarnya.
Rizky menyebut, ternak kambing dipilihnya karena secara kualitas susu kambing memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dari susu sapi. Aifarm sendiri memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan pendapatan para peternak dan menurunkan biaya operasional. “Fokus kami saat ini dua hal tersebut, sambil terus kami development aplikasinya,” tandasnya. (iza/eno)
