Neutron Yogyakarta

TPS3R Wojo Tampung Lima Kampung

TPS3R Wojo Tampung Lima Kampung
BENTUK DUKUNGAN: Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat memberikan bantuan komposter kepada Lurah BangunharjoRabu Nurhidayat untuk dipakai di TPST3R Wojo, Bangunharjo kemarin (6/9/23).GREGORIUS BRAMANTYO/RADAR JOGJA 

RADAR MAGELANG – Tempat pengelolaan sampah Reuse-Reduce-Recycle (TPS3R) Wojo, Kalurahan Bangunharjo, Sewon mampu menampung sampah dari lima kampung. Perkiraan dari sampah yang ada dari tiap kampung tersebut bisa mencapai sekitar tiga ton per hari.

Untuk mengatasi jumlah tersebut, pemerintah kalurahan pun mencetuskan ide baru dengan membentuk alat sederhana bernama tungku. Berupa alat pembakaran sampah residu yang dapat mengurangi lebih dari satu setengah ton per harinya. “Kami harap nanti dengan tempat yang baru bisa lebih luas lagi cakupannya. Sehingga nanti harapan kami tidak hanya level kalurahan saja, karena Bangunharjo ini merupakan penyangga Kota Jogja,” ucap Nurhidayat, Lurah Bangunharjo Rabu (6/9/23).

Menurutnya, pengolahan sampah yang ada di TPS3R ini merupakan salah satu program yang sesuai dengan instruksi bupati. Yakni mengelola sampah yang bisa dituntaskan di tingkat kalurahan. “Selain permasalahan yang akan diselesaikan seperti pengumpulan, pemilahan, dan pemusnahan, kami juga akan menginovasi pendayagunaan atau pemanfaatan dari sampah itu sendiri,” bebernya.

Baca Juga: Bupati Bantul Bantu Komposter, Kalau Tidak Konsisten Nanti Sampah Berserakan Lagi

Inovasi lain yang dilakukan adalah memberdayagunakan sampah bekas menjadi hasil karya oleh ibu-ibu PKK. Misalnya pembuatan pot atau vas bunga dari kain yang tidak terpakai.

Mendukung upaya Bangunharjo dalam menangani sampah, Pemkab Bantul turut memberikan bantuan tong sampah untuk komposter sampah organik. “Ada pemilahan yang non-organik dan ada pemusnahan pembakaran untuk memusnahkan sampah residu,” katanya Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.

Halim berharap, pengelolaan sampah di tingkat kalurahan ini akan dilakukan secara konsisten. “Karena produksi sampah akan terus menerus ada. Kalau tempat ini tidak konsisten, nanti sampah berserakan lagi,” sebutnya. (tyo/eno)

Lainnya

Exit mobile version