Neutron Yogyakarta

Sukamto Ubah Gedebok Pisang Jadi Karya Seni

Sukamto Ubah Gedebok Pisang Jadi Karya Seni
KREATIF – Sejumlah karya Sukamto, warga Jeruklegi, Katongan, Nglipar, yang membuat karya seni lukis menggunakan bahan gedebog pisang kering yang terpajang di kediamannya. GUNAWAN/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Di tangan Sukamto, warga Jeruklegi, Katongan, Nglipar, limbah gedebog pisang dapat menjadi barang bernilai ekonomi tinggi. Dengan sentuhan seni, batang pisang yang biasanya jadi sampah dan pakan ternak diubah menjadi karya unik dengan harga jutaan rupiah.

Gedebok pisang kering oleh Sukamto digunakan untuk melukis. Tidak perlu cat, dia murni menggunakan bahan-bahan dari ujung daun hingga batang pisang sebagai pengganti cat. Sementara kanvas memanfaatkan triplek.”Gedebog, dan daun pisang dipotong menggunakan cutter. Lalu ditempel mengikuti apa yang ingin dilukis, mulai kaligrafi, hewan, hingga pemandangan,” kata Sukarno Senin (12/9/23).

Garis seni dalam dirinya disalurkan dalam lukisan ini. Memanfaatkan teras rumah, semua bahan-bahan diolah sedemikian rupa. Tampak ruang tamu, terpampang galeri lukisan dari gedebog pisang. Belasan karya terbingkai rapi mulai dari kaligrafi, elang memburu mangsa.”Sebenarnya saya menekuni lukis sejak 2000 an. Awalnya menggunakan cat dan kanvas. Lalu saya ubah memanfaatkan sampah di sekitar rumah,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Pemilu, Perangkat Desa di Gunungkidul Diminta Jaga Jarak dengan Kontestan

Pria yang pernah bekerja di perusahaan telekomunikasi itu melanjutkan, dalam satu bulan mampu menyelesaikan empat sampai lima karya. Memang aktivitasnya kadang jeda karena sebagai petani harus turun ke sawah ladang.”Harga satu lukisan rata-rata diatas Rp 2 Juta,” jelasnya.

Sejauh ini peminat karya-karyanya dari luar kota seperti Jakarta dan kota lainnya di negara kepulauan Indonesia. Diakui, pihaknya memiliki kendala dalam hal pemasaran sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak.”Memang saat ini terkendala pemasaran. Kami bersyukur beberapa waktu lalu dibantu Dinas Perdagangan Gunungkidul masuk di website, semoga bisa semakin meluas pemasarannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengaku terus berupaya memberikan peluang bagi UMKM untuk mengenalkan produknya melalui laman umkm gunungkidul.”Kami juga telah memiliki aplikasi belanja produk lokal,” kata Kelik Yuniantoro.

Baca Juga: DLH Gunungkidul Terbitkan Surat Edaran Larangan Buka Lahan dengan Cara Membakar

Dia berharap, dengan adanya laman dan aplikasi khusus UMKM bisa meningkatkan penjualan. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (gun/din)

Lainnya

Exit mobile version