Neutron Yogyakarta

Kunjungan Wisata Gunungkidul Turun 20 Persen

Kunjungan Wisata Gunungkidul Turun 20 Persen
SABAR: Antrean kendaraan dari arah Gunungkidul menuju Jogjakarta secara bergantian tertahan di lokasi buka tutup karena perbaikan jalan kawasan Hargodumilah, Patuk. (Gunawan/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Progres perbaikan jalan Jogja-Wonosari tepatnya di wilayah Kapanewon Patuk tengah menjadi sorotan. Pengerjaan proyek jalan nasional itu dinilai lamban dan berdampak pada melambatnya perekonomian. Khususnya di sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul Oneng Windu Wardana mengatakan, sistem buka tutup di jalan Jogja-Wonosari jelas mempengaruhi sektor pariwisata. Dampaknya sangat terasa terhadap kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gunungkidul

Menurutnya, karena dengan adanya sistem buka tutup, jalan sangat mempengaruhi kelancaran lalu lintas, sehingga bus-bus besar dengan paket kunjungan tidak hanya di Gunungkidul akan kehilangan waktu.”Kalau penurunan kunjungan sekitar 20 persen,” ungkapnya.

Anggota DPRD Gunungkidul Ery Agustin merepresentasikan suara rakyat, pihaknya mendesak instansi terkait agar segera merespon dan mengambil langkah-langkah percepatan pembangunan jalan.”Kalau bisa dipercepat jangan diperlambat. Kami dan masyarakat menilai pengerjaannya sangat lambat dan kesannya ogah-ogahan,” kata Ery Agustin.

Dalam pengamatan dan aspirasi yang muncul dari masyarakat khususnya para pelaju, sering mendapati tidak ada aktivitas pengerjaan di lokasi proyek. Sistem buka tutup selama 24 jam, jelas mempengaruhi produktivitas masyarakat.”Kenapa tidak dikerjakan malam, time schedule tetap malam kan tidak mengganggu aktifitas perjalanan,” ujarnya.

Organisasi perangkat daerah (OPD) pengampu kegiatan perbaikan jalan, kata dia, mestinya ada pantauan dan cekat-ceket (bekerja dengan cepat dan tepat). Menurutnya, lambatnya pengerjaan proyek berpengaruh terhadap perputaran ekonomi di Gunungkidul.Baik oleh masyarakat, maupun dari sektor pariwisata. PAD berpengaruh terhadap pengerjaan itu. “Orang berkunjung ke Gunungkidul malas gara-gara macet,” tegasnya.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Gunungkidul Wadiyana mengatakan, pengerjaan jalan Nasional kewenangan ada di Satker PJN. Pihaknya juga sudah menyampaikan ke PPK (pejabat pembuat komitmen) tiga minggu lalu. (gun/din)

Lainnya

Exit mobile version