RADAR MAGELANG – Kawasan Pantai Selatan Gunungkidul mendadak diselimuti kabut tebal. Karena terjadi pada siang hari, munculnya fenomena tersebut membuat nelayan yang ingin bersandar kesulitan menentukan arah.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Marjono mengatakan, kabut tebal dengan durasi sekitar tiga jam muncul, kemarin (25/9). Terlihat pada pukul 10.00 WIB dan menghilang usai sekitar pukul 12.00.”Nelayan sempat kesulitan bersandar karena bingung menentukan arah,” kata Marjono.
Menurutnya, bulan ini kabut tebal muncul sebanyak tiga kali. Tidak hanya siang, malam juga turun. Padahal tahun-tahun sebelumnya peristiwa tersebut belum ditemui. Sekarang muncul bersamaan dengan El Nino atau kemarau panjang yang tidak biasa.”Mungkin munculnya kabut tebal ada hubungannya dengan kemarau panjang,” ucapnya.
Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Surisdiyanto mengatakan, pagi tadi saat melaut para nelayan terhalang kabut tebal. Daratan tidak terlihat sehingga membuat nelayan bingung.Menurut pengakuan nelayan, jarak pandang hanya di radius 30 sampai 40 meter. Nelayan kehilangan arah dan memilih menunggu situasi kembali normal. “Sempat dicari juga,” kata Surisdiyanto.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Yogyakarta Arum Adha Larasati mengatakan, fenomena kabut yang terjadi disebabkan karena suhu dingin di Jogjakarta.Bagian selatan pada pagi hari dan didukung dengan kelembaban yang tinggi sehingga proses kondensasi berupa pembentukan butiran uap air melayang di udara.Diakui, kondisi kabut tebal membuat jarak pandang secara mendatar berkurang. Menjelang siang kabut mulai menghilang dikarenakan suhu udara sudah meningkat. (gun/din)