Neutron Yogyakarta

Antusias Sambut Wayang Jogja Night Carnival (WJNC)

Antusias Sambut Wayang Jogja Night Carnival (WJNC)
SERIUS: Sejumlah anggota perwakilan Kemantren Gondomanan yang akan menjadi peserta Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) menggelar latihan intensif sebagai persiapan.Dokumentasi Kemantren Gondomanan

RADAR MAGELANG – Seperti tahun-tahun sebelumnya, HUT Kota Jogja selalu dimeriahkan dengan gelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC). Pada HUT ke-267 yang akan diselenggarakan 7 Oktober nanti, WJNC akan digelar untuk kali kedelapan. Sebanyak 14 kemantren se Kota Jogja akan menampilkan karya karnaval yang mengusung tokoh wayang.

Kemantren Gondomanan turut bersiap untuk berpartisipasi dalam gelaran ini. Kepala Jawatan Sosial Kemantren Gondomanan Sri Suwarni menjelaskan sejak awal bulan lalu, pihaknya telah melakukan latihan, tiga kali dalam seminggu.”Persiapan kami sudah 75 persen,” katanya, Selasa (26/9/23).

Sri menyebut tema besar WJNC #8 adalah Pandawa Mahabisekha. Menceritakan tentang kalang kabutnya Kahyangan Jonggring Saloka atas serangan negara Parang Widuri hingga para istri Pandawa yang hilang.”Kami mendapatkan tema Garuda Panca Retno dan Cantrik,” tambahnya.

Baca Juga: Warga Gondomanan Berlatih, Siap Menyambut Wayang Jogja Night Carnival #8

Prosesi latihan turut didampingi oleh tim kreatif dan Dinas Pariwisata Kota Jogja. Ada 40 orang yang terlibat pada gelaran karnaval nanti. Tak ketinggalan, akan ditampilkan ogoh-ogoh Garuda hasil karya warga Gondomanan.

Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja Andrini Wiramawati menyebut masing-masing kemantren menampilkan tema yang berbeda dengan suguhan karya ogoh-ogoh yang berbeda pula. WJNC telah masuk dalam agenda tahunan. Selain itu juga tercatat tiga kali masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf.”WJNC akan digelar di kawasan Tugu Pal Putih mulai pukul 18.00,” kata Andrini.

Dia berharap gelaran ini bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kota Jogja. Selain itu, wisatawan yang tengah berwisata juga diharapkan bisa memperpanjang masa tinggalnya. Sekaligus meningkatkan jumlah belanja wisatawan.”Sehingga benar-benar dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi pelaku pariwisata dan masyarakat Kota Joga,” ungkapnya. (isa/din)

Lainnya

Exit mobile version