Neutron Yogyakarta

Lantai Mulai Dibongkar, Jembatan Glagah Ditutup

Lantai Mulai Dibongkar, Jembatan Glagah Ditutup
TUTUP TOTAL: Jembatan Glagah ditutup total karena perbaikan lantai jembatan sudah dimulai Jumat (29/9/23).HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA 

RADAR MAGELANG – Perbaikan Jembatan Glagah di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) ruas Kulon Progo resmi dimulai Jumat (29/9/23). Jembatan itu pun sementara ditutup total, pengendara roda dua dan pejalan kaki bisa menggunakan jembatan darurat di sisi selatan jembatan utama.

“Jembatan Glagah ini membentang di atas Sungai Serang menghubungkan Kapanewon Wates dengan Temon dan mulai hari ini jembatan resmi ditutup total untuk pengerjaan,” ucap Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah V Kulon Progo Aris Widyatmoko.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kulon Progo Sukirno mengamini, proses perbaikan jembatan sebetulnya sudah jalan sejak akhir Agustus lalu. Namun sekarang sudah memasuki tahap renovasi lantai, sehingga jembatan memang benar-benar harus steril dari segala bentuk aktivitas kendaraan umum.

Baca Juga: Film Pendek Merti Desa Karya MAN 2 Kulon Progo Raih Juara I Kompetisi Film Pendek Islami DIY

“Ya per hari ini, jembatan ditutup total karena lantainya mulai dibongkar. Informasi dari pelaksana proyek, penutupan ini akan berlangsung selama satu bulan ke depan,” ucapnya.

Selama jembatan ditutup, rekayasa lalu lintas sudah disiapkan. Pengendara roda empat arah Jogja ke barat via JJLS belok ke pertigaan Karangwuni menuju Jembatan Soni kemudian tembus ke Jalan Nasional Jogja-Purworejo. Sementara pengendara dari arah barat (Purworejo) via JJLS dialihkan ke utara lewat pertigaan Congot tembus jalan nasional.
“Pejalan kaki dan pengendara roda dua bisa menggunakan jembatan darurat yang terletak di sisi selatan Jembatan Glagah. Khusus motor dan pejalan kaki saja,” ujarnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker PJN 1.1 Provinsi DIJ Ersy Perdhana menjelaskan, perbaikan Jembatan Glagah menelan anggaran sebesar Rp 2,6 miliar dan direncanakan selesai 15 Desember mendatang sesuai kontrak kerja.

Baca Juga: Gandeng UGM, Kulon Progo Luncurkan Gema Indahku

Kendati demikian, pihaknya akan mengupayakan agar perbaikan ini dipercepat lagi guna mengantisipasi datangnya musim penghujan yang berpotensi menghambat proses pengerjaan.

“Kami upayakan lebih cepat tanpa mengurangi kualitas, supaya tidak terkendala hujan. Jadi sebelum tanggal yang ditentukan pemerintah sesuai kontrak kerja diusahakan sudah rampung,” jelasnya

Seperti diketahui Jembatan Glagah di JJLS ruas Kulon Progo ini amblas di sisi barat jembatan sekitar 10 sentimeter. Rusaknya jembatan diketahui sejak Agustus 2022 dan baru mulai dilakukan perbaikan akhir Agustus tahun ini. (tom/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)